Warga Dusun Widoro Lor Gunungkidul Buat Sumur Bor untuk Atasi Kekeringan dan Krisis Air Bersih

Lahan pertanian di sekitar sumur bor terlihat sudah kering, tanah-tanah di lahan tersebut sudah mengalami retak-retak.

Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Wisang Seto
Warga saat berkumpul melihat sumur bor yang menyembur airnya, sebagian dari mereka mencicipi air dari sumur tersebut sebagian lainnya membasuh muka, kaki, dan tangan, Rabu (21/8/2019). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Wisang Seto Pangaribowo

TRIBUNJOGJA.COM,GUNUNGKIDUL - Asa para petani di lahan kering tepatnya di Dusun Widoro Lor, Desa Bendung, Kecamatan Semin, mulai muncul tatkala satu di antara petani bernama Suyadi membuat sebuah sumur bor di lahan tani miliknya.

Suyadi sendiri bertampat tinggal di Dusun Garotan, Desa Bendung, Kecamatan Semin.

Awalnya ia mempunyai keinginan untuk memiliki sumur bor, lantaran lahan tani miliknya terdampak kekeringan saat musim kemarau tiba.

Lahan pertanian di sekitar sumur bor terlihat sudah kering, tanah-tanah di lahan tersebut sudah mengalami retak-retak.

Sumur bor miliknya dikerjakan pada hari Senin lalu, ia menyewa jasa pembuat sumur bor.

Suyadi menceritakan sebelum dilakukan pengeburan, pihak pengebor melihat daerahnya dengan sebuah alat, dan ditentukan di titik tersebut ada sumber air, namun tidak diketahui bahwa debit airnya cukup besar.

Pengeboran dilakukan dari pukul 10.00 WIB hingga 16.00 WIB, saat itu tukang sedang beristirahat dan pengeboran rencananya dilakukan di hari berikutnya.

Tak disangka oleh Suyadi dan para pengebor sumur tiba-tima air naik ke permukaan tanpa disedot menggunakan pompa air.

"Tahu-tahu air naik ke permukaan dengan deras, lalu dipasang sebuah pipa berukuran kurang lebih 4 inchi. Dari hari senin sore itu air sudah keluar sampai saat ini air masih keluar, niatan saya membuat sumur bor dan airnya bisa dimanfaatkan tetangga sekitar," ucapnya, Rabu (21/8/2019).

Dari pantauan Tribun Jogja, air masih menyembur kencang.

Masyarakat berinisiatif untuk membuat saluran air yang digunakan untuk mengairi sawah yang telah mengering.

Warga terlihat memasang pipa-pipa berukuran kecil, satu diesel terletak tak jauh dari lokasi munculnya air.

Selain membuat aliran air warga berkumpul membawa jeriken untuk membawa air ke rumahnya.

Sebagian lagi mereka memanfaatkan air untuk membasuh muka, kaki, hingga meminum air sumber tersebut.

Sumber: Tribun Jogja
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved