Yogyakarta

Rayakan Kemerdekaan, Depo Lokomotif Yogyakarta Adakan Lomba Tarik Lokomotif

Mereka memegang tambang yang berukuran sama dengan tambang untuk perlombaan tarik tambang pada umumnya.

Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Hasan Sakri
Peserta lomba berusaha menarik lokomotif saat berlangsung lomba tarik lokomotif di Depo Lokomotif Yogyakarta, Rabu (21/8/2019). Lomba untuk menyemarakkan peringatan HUT ke-74 RI tersebut hanya digelar di Daop 6 Yogyakarta dan diikuti oleh 14 kelompok peserta yang berasal dari Daop 6 Yogyakarta, Stasiun, Balai Pelatihan Teknik Traksi (BPTT) Yogyakarta, Siswa, pecinta kereta api, dan sebagainya. 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Riuh rendah sorak sorai menggema di Depo Lokomotif Yogyakarta yang berada di kompleks Stasiun Tugu, Rabu (21/8/2019).

Pagi itu, segenap karyawan Daop 6 Yogyakarta, siswa Balai Pelatihan Teknik Traksi (BPTT), kru stasiun, hingga rail fans atau komunitas pecinta kereta api bersiap untuk mengikuti lomba yang tak biasa, yakni lomba tarik lokomotif.

Dari pantuan Tribunjogja.com, dua lokomotif seri CC 201 tampak berdiri tegak di atas lintasan yang bersebelahan.

Keduanya merupakan lokomotif yang masih aktif beroperasi.

Palette X Wardah: Tutorial Make Up ke Kondangan yang Antiribet

Namun karena jadwal pergantian lokomotif atau lansir baru dilakukan siang hari, lokomotif tersebut bisa digunakan untuk lomba peringatan HUT ke-74 RI.

Tampak dua orang petugas di atas masing-masing lokomotif.

Satu orang bersiap di bagian dalam sementara sisanya berada di depan lokomotif sembari membawa bendera.

Mereka bertugas untuk mengerem loko saat luncuran melebihi garis finish dan mengembalikan posisi lokomotif ke garis start.

Peserta yang sudah terbagi dalam kelompok, terlebih dahulu melengkapi diri dengan sarung tangan dan topi keselamatan sebelum beradu kekuatan menarik tambang.

Satu kelompok yang berjumlah 10 orang lantas mulai memposisikan diri di depan lokomotif.

Balai Yasa Yogyakarta Garap Lokomotif Uap Kuno Pesanan Jokowi, Tambah Koleksi Kereta Wisata di Solo

Mereka memegang tambang yang berukuran sama dengan tambang untuk perlombaan tarik tambang pada umumnya.

Dipegang menggunakan dua tangan, mereka kompak mengerahkan seluruh tenaga saat aba-aba 'mulai' diserukan melalui pengeras suara.

Jarak antara garis start dan finish adalah 10 meter.

Tidak mudah menarik lokomotif dengan beban sekitar 84-90 ton tersebut.

Perlahan namun pasti, lokomotif tersebut mulai bergerak dan mulai adu cepat untuk bisa tiba di garis finish.

Perlombaan sesi kru stasiun lawan siswa PKL di Daop 6 Yogyakarta dimenangkan oleh siswa PKL.

Berita selengkapnya ada di Harian Pagi Tribun Jogja pada edisi Kamis (22/8/2019). (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved