Advertorial
Warga Kopek-Demen Gelar Kirab Budaya Merti Dusun, Wujud Syukur Kepada Tuhan Atas Limpahan Rezeki
Kegiatan tersebut, sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan, atas karunia rezeki yang melimpah.
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Ari Nugroho
Mereka berkeliling kampung membawa alat-alat pertanian.
Ada kelompok hadroh, penunggang kuda, bregada, siskamling, anak-anak sekolah, pembawa bakul, hingga kelompok Ibu-ibu PKK yang berdandan nyentrik.
Semangat Merti dusun kental dengan nuansa perayaan hari Kemerdekaan.
Terlihat dari keseruan para peserta kirab yang membawa bendera merah putih.
Gunungan dan jodang yang diarak oleh warga juga disematkan bendera merah putih.
"Alhamdulillah, merti dusun tahun ini kebetulan jatuh di bulan Agustus. Jadi sekalian, kami ikut Mengayubagyo Ambalwarso hari Kemerdekaan Indonesia," tuturnya.
• Merti Dusun Bisa Bantu Wujudkan Bantul Bersih
Dikatakan Hargo, selain wujud syukur kepada Tuhan dan peringatan kemerdekaan Indonesia, kemeriahan upacara adat yang digelar dua tahunan di Kampung Kopek-Demen itu sebagai sarana bagi masyarakat untuk melestarikan budaya.
"Kegiatan ini sekaligus untuk menguri-uri budaya. Kami tidak ingin budaya dari leluhur punah," kata dia.
Salah satu peserta kirab, Ema Ermidaningsih, mengatakan sebagai generasi muda dirinya tertarik untuk ikut terlibat dalam upacara adat merti dusun.
Alasannya, karena ingin melestarikan budaya.
Terutama budaya Jawa. "Kalau tidak dilestarikan, takutnya nanti akan punah," ujar gadis berusia 15 tahun itu.(TRIBUNJOGJA.COM)