Meriahnya Tradisi Jembulan Desa Pakah Ngawi, Tradisi Adat Bertabur Hadiah Baju Hingga Tanah Uruk
Hari itu terasa spesial bagi mereka, sebab saat inilah ritual Merti Desa yang biasa disebut Jembulan dilakukan.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, NGAWI - Ada beragam tradisi yang dilakukan untuk mengucap syukur atas berkah hasil bumi yang diberikan.
Jika di DIY terkenal dengan tradisi Gunungan, maka di Desa Pakah, Ngawi, Jawa Timur terdapat Tradisi Jembulan.
Jumat (09/08/2019) pagi itu, warga sudah bermunculan di jalan-jalan kampung.
Hari itu terasa spesial bagi mereka, sebab saat inilah ritual Merti Desa yang biasa disebut Jembulan dilakukan.
Persiapan pun mereka lakukan sejak pagi hari.
Mbah Bayan Miran, tokoh masyarakat sekitar pun ikut memantau dan membantu warga mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan untuk Jembulan.
Sesepuh tersebut menuturkan kata Jembulan merujuk pada pokok batang pisang yang dipasang di atas rangka kayu.
Pada pokok pisang tersebut dipasang berbagai benda yang biasa digunakan warga sehari-hari.
"Isinya macam-macam, mulai dari makanan tradisional, jajanan, peralatan dapur, sampai pakaian," jelas Mbah Bayan Miran.
Sementara bagian dasar rangka kayu diisi dengan puluhan bungkus nasi beserta lauk-pauknya.
Bungkusnya pun menggunakan daun jati yang disusun sedemikian rupa.
Seperti yang terlihat pagi itu, para pria yang sebagian besar sudah berkeluarga sibuk menyiapkan pokok batang pisang serta rangka kayu Jembulan.
Sementara yang wanita menyiapkan nasi bungkus serta berbagai benda lainnya untuk dipasang.
Obrolan hingga tawa mewarnai kesibukan warga menyiapkan Jembulan.