Gunungkidul
Lebih Dekat dengan Tuna Rungu Asal Gunungkidul yang Berbakat Membuat Wayang Sodo
Selain membuat wayang sodo, Ayu juga gemar melukis. Berbekal sebuah foto, Ayu melukis sketsa Kapolda DIY dan Kapolres Gunungkidul hanya dalam 1 malam.
Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Wisang Seto Pangaribowo
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Keterbatasan tidak menutup talenta Rofitasari Rahayu (22) warga Grogol V, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo.
Terlahir dengan kondisi tuna rungu dan tuna wicara, tidak menyurutkan semangatnya untuk menekuni wayang kulit.
Ayu, sapaan akrabnya, pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Luar Biasa (SLB) 3 Banitaran Yogyakarta.
Namun setelah gempa Yogyakarta pada tahun 2006, dirinya dan bersama ibunya memutuskan pulang kampung yaitu ke Gunungkidul.
• Uniknya Sego Penggel Khas Kebumen di Watoe Gajah
Sejak saat itu, ia tidak lagi mengenyam pendidikan, dikarenakan keterbatasan ekonomi keluarga.
Mengingat Ayu ditinggal kepala keluarga sudah sangat lama.
Saat itu, hari-harinya dihabiskan untuk menonton televisi dan mengaji di masjid tak jauh dari rumah tinggalnya.
Di dekat rumahnya, ada seorang perajin wayang kulit.
Ayu tertarik untuk membuat sebuah wayang.
Awalnya, ia hanya melihat saja ketika proses pembuatan wayang kulit yang dikerjakan tetangganya.
Setelah melihat proses pembuatan, ia mempraktekkan apa yang dilihat di rumah tetangganya yang sebagai perajin wayang kulit.
"Ayu lalu praktik membuat wayang dengan menggunakan kardus, mulai dari menggambar dan menatah kardus," ucap sang ibu, Ngadinem (46) pada Tribunjogja.com.
• Gunungkidul Disarankan Lebih Perhatikan Sektor Budaya
Bakat Ayu tercium oleh seniman pembuat wayang sodo (lidi), yaitu pak Marsono.
Melihat bakat Ayu, Marsono lantas mengajarkan Ayu bagaimana membuat wayang dengan menggunakan sodo.
Saat ditemui Tribunjogja.com pada Kamis (15/8/2019), Ayu duduk di ruang tengah rumahnya yang sangat sederhana.