Bantul
Pengembangan Kawasan Bendung Kamijoro Perlu Kerja Sama dengan Masyarakat
Pemkab Bantul melihat kawasan Bendung Kamijoro ini selain berfungsi sebagai irigasi, juga memiliki efek samping lainnya yakni pariwisata.
Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kawasan Bendung Kamijoro yang berada di Dusun Plambongan, Desa Sendangsari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul belum lama telah selesai direvitalisasi.
Pemkab Bantul melihat kawasan Bendung Kamijoro ini selain berfungsi sebagai irigasi, juga memiliki efek samping lainnya yakni pariwisata.
Wakil Bupati Bantul Abdul Halim Muslih menilai, perlu ada tindak lanjut yang lebih serius untuk mengelola kawasan ini menjadi obyek wisata.
"Side effect munculnya pedagang-pedagang, ini jadi wisata dadakan. Sementara pemerintah belum mengatur. Maka ini akan kita rapikan," jelasnya pada Tribunjogja.com belum lama ini.
• Uniknya Sego Penggel Khas Kebumen di Watoe Gajah
Sebagai tindak lanjut, Halim akan meminta Dinas Pariwisata membuat semacam master plan untuk pengembangan kawasan ini.
Penataan bisa meliputi tempat kuliner hingga wisata edukasi.
Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo juga menyadari adanya efek samping tersebut.
Ia mengatakan tidak akan lepas tangan soal pengembangan kawasan tersebut.
Hanya saja masih perlu komunikasi dengan berbagai pihak karena kawasan tersebut tak hanya menjadi kewenangan Pemkab Bantul saja.
"Persoalannya, titik destinasi sesungguhnya kan ada di wilayah sungai, kewenangannya ada di BBWSO, termasuk ada perbatasan dengan daerah Kulonprogo tentu harus dilakukan komunikasi. Dan saya sudah melakukan komunikasi dengan Kepala Dinas Pariwisata Kulonprogo agar terjadi sinkronisasi dan harmonisasi pariwisata di sana," jelasnya.
Katanya, kawasan tersebut sentralnya memang lebih dekat dengan Kulon Progo.
Namun jika dilihat dari akses, terutama dari Kota Yogyakarta lebih dekat jika melalui Bantul.
• Kerangka Lapuk, Atap Pendopo Parasamya Bantul Ambrol
Sehingga Bantul harus menyiapkan kawasan di sekitarnya.
Kwintarto mengaku sudah berkomunikasi dengan pemerintah Desa Sendangsari maupun Triwidadi.
Ia meminta lurah untuk melakukan komunikasi dengan baik agar tak menjadi perselisihan.
Dari informasi yang dihimpun Tribunjogja.com, letak Bendung Kamijoro ini berada di perbatasan dua desa di wilayah Kecamatan Pajangan.
Nama Kamijoro sebenarnya berasal dari nama dusun di Desa Sendangsari.
Sedangkan letak bangunan bendung berada di Desa Triwidadi.
Soal prosesnya, masih ada hal yang harus dikerjakan seperi soal tanah yang berada di wilayah sana.
Ia masih perlu berkomunikasi soal hal tersebut agar tak salah penanganan.
Sementara itu, Lurah Desa Triwidadi Slamet Riyanto mengaku pemerintah desa sudah punya rencana pengembangan.
• Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Bantul Akan Bangun 16 Pojok Baca untuk Tumbuhkan Minat Baca Warga
Hanya saja masih belum dapat berjalan karena masih perlu komunikasi dengan warga soal tanah hak milik yang berada di sekitar kawasan bendung.
"Jadi arahnya ke pemberdayaan, ke arah kuliner dan souvenir. Yang jelas nanti perlu ditata dulu baru kami identifikasi pedagangnya. Kita komunikasi ke warga dulu, kita melihat proses sebelumnya sudah ada musyawarah cukup panjang," katanya.
Penataan kawasan Bendung Kamijoro ini ia lihat sebagai proses jangka panjang yang tak bisa instan.
Ia ingin ada perencanaan yang matang.
"Istilahnya perlu direncana seperi apa, penataannya seperti apa, kan harus ada set plannya. Tata ruangnya supaya tidak berkesan awut-awutan," terangnya.
"Kita perlu peran serta masyarakat bahwa ini potensi, peluang, ke arah jangka panjang bukan saat ini saja," sambungnya.
Sementara ini, Slamet melihat masyarakat sekitar juga masih fokus pada pengelolaan parkir.
"Kalau kemarin saya penjajakan seperti itu. Masyarakat belum ke jangka panjang," ujarnya.
• Kekeringan di Bantul Meluas, Anggaran Dropping Menipis
Punya Konsep
Lain sisi, Ketua Pokdarwis Dusun Plambongan Zandaru mengungkapkan warga sudah memiliki konsep pengembangan kawasan tersebut.
Meski sementara masih mengelola parkir, hal tersebut dilakukan untuk mengumpulkan dana pengembangan sementara secara mandiri.
"Jadi masyarakat sudah merintis wacana dari Pak Wabup itu, nantinya penataan kuliner dari sepanjang ini, parkir juga bisa masuk dari sini," terangnya saat ditemui Tribunjogja.com.
Zandaru mengatakan akan ada pembangunan jalan tembus agar lebih mudah diakses di daerah sekitar bendung di Dusun Plambongan.
Ia melanjutkan, meski sudah memiliki rencana, ia belum melakukan komunikasi dengan Dinas Pariwisata karena bendung belum diresmikan.
Ia menanti kejelasan kewenangan pengelolaan bendung terlebih dahulu.
• 45 Anggota DPRD Bantul Periode 2019-2024 Dilantik
"Nanti baru diserahterima November. Kita baru akan komunikasi ke Dinas Pariwisata setelah ini selesai serah terima. Apakah dikelola oleh Bantul atau dikelola oleh Kulonprogo. Atau ini nanti masih di bawah provinsi. Itu yang kami belum clear. Karena kalau misal itu nanti kita kelola sendiri kemudian Kulonprogo menarik ya kita nggak bisa mengembangkan," paparnya.
Ia juga berharap nantinya ada kolaborasi dengan pemerintah Kabupaten Bantul untuk pengembangannya.
Menurutnya duet konsep juga tidak masalah jika pemerintah menyetujui.
"Harapannya konsep yang kita punya ini kita sounding-kan ke kabupaten dengan master plannya dari kabupaten," katanya.
"Kalau memang sama, kita jadikan satu, kalau dari Dinas Pariwisata punya konsep lain, kita padukan. Nggak masalah. Artinya kita tidak saklek harus gini, harus gini, enggak," tuturnya.(*)