Menyingkap Bajakah, Tanaman Obat Kanker Mujarab, Begini Khasiatnya

Satu tikus diberikan bawang dayak dalam bentuk cairan yang diminumkan ke tikus,lainnya diberi air rebusan Bajakah.

Editor: ribut raharjo
Kompas.com
Tiga siswa penemu obat kanker asal Kalimantan Tengah 

TRIBUNJOGJA.COM - Penelitian tiga siswa SMAN 2 Palangkaraya, Kalimantan Tengah, tentang tanaman langka bernama Bajakah, mampu mengharumkan nama Indonesia di ajang kompetisi Life Science di Seoul, Korea Selatan pada 25 Juli 2019 lalu.

Tak hanya itu, penelitian Yazid, Anggina Rafitri, dan Aysa Aurealya Maharani, tersebut juga memberikan secercah harapan bagi para pengidap kanker.

Dari uji sampel penelitian yang menggunakan dua ekor mencit atau tikus kecil berwarna putih, cairan kayu Bajakah mampu menyelamatkan tikus yang sebelumnya telah diinduksi zat pertumbuhan sel tumor atau kanker.

Berikut ini fakta lengkapnya:

Awal penemuan Penemuan berawal pada tahun 2018 lalu, 3 siswa SMAN Palangkara, Kalimantan Tengah, melakukan penelitian terhadap tumbuhan yang bernama "Bajakah."

Penelitian Bajakah sendiri dilakukan setelah guru pembimbing siswa yang merupakan guru biologi, Helita mengatakan, berawal dari informasi dari Yazid.

Yazid mengatakan bahwa ada sebuah tumbuhan di hutan Kalimantan Tengah, yang kerap digunakan keluarganya bisa menyembuhkan kanker, bahkan kanker ganas stadium empat sekali pun.

Di bawah bimbingan Helita, ketiga siswa memutuskan untuk memulai pembahasan awal yang lebih serius mengenai kayu Bajakah tersebut. Penelitian diawali dengan uji pendahuluan di laboratorium sekolah.

Diuji coba dengan tikus Lalu penelitian dilanjutkan dengan uji sampel penelitian lanjutan, yang menggunakan dua ekor mencit atau tikus betina atau tikus kecil berwarna putih, yang sudah di induksi atau disuntikan zat pertumbuhan sel tumor atau kanker.

Sel kanker berkembang di tubuh tikus dengan ciri banyaknya benjolan pada tubuh, mulai dari ekor hingga bagian kepala. Mereka lalu memberikan dua penawar atau obat yang berbeda terhadap kedua tikus.

Satu tikus diberikan bawang dayak dalam bentuk cairan yang diminumkan ke tikus. Sementara tikus lainnya diberikan air rebusan yang berasal dari kayu Bajakah.

"Setelah memasuki hari ke 50, mencit yang diberikan air penawar dari bawang dayak mati, sementara mencit yang diberikan cairan kayu Bajakah, tetap sehat bahkan justru bisa berkembang biak,” ujar Helita, Senin (12/8/2019).

Miliki kandungan antioksida Setelah melalui pembuktian terhadap media uji sampel, maka pada awal bulan Mei 2019, penelitian dilanjutkan dengan memeriksa kadar yang terdapat pada kayu Bajakah tersebut melalui uji laboratorium, yang bekerja sama dengan pihak laboratorium di Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Hasil penelitian, kayu Bajakah itu memiliki kandungan yang cukup kaya antioksidan bahkan ribuan kali lipat dari jenis tumbuhan lain yang pernah ditemukan, khususnya untuk penyembuhan kanker.

Beberapa hasil uji laboratorium ditemukan fenolik, steroid, tannin, alkonoid, saponin, terpenoid, hingga alkonoid. Peneliti Universitas Lambung Mangkurat Eko Suhartono mengatakan, berdasarkan penelitian akar Bajakah disimpulkan bahwa akar ini banyak mengandung senyawa sel pitu gimia yang berperan sebagai anti kanker.

"Untuk tanin dan flafonoit senyawa ini berperan dengan cara melepaskan senyawa hidroksil di mana itu dia akan berikatkan dengan senyawa kanker sehingga menghambat proses dari brober dari kanker itu sendiri," katanya.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved