Menyingkap Bajakah, Tanaman Obat Kanker Mujarab, Begini Khasiatnya

Satu tikus diberikan bawang dayak dalam bentuk cairan yang diminumkan ke tikus,lainnya diberi air rebusan Bajakah.

Editor: ribut raharjo
Kompas.com
Tiga siswa penemu obat kanker asal Kalimantan Tengah 

Tumbuhan ini hanya hidup di hutan Tumbuhan ini hanya bisa didapatkan di bagian dalam hutan, salah satunya di hutan yang berjarak sekitar 2 jam perjalanan dari Kota Palangkaraya.

Helita mengingatkan, lokasi persis hutan itu tak boleh disebarluaskan. Hutan itu awalnya bisa ditempuh dengan menggunakan mobil.

Namun, hanya berselang beberapa menit, medan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki. Setelah sekian menit berjalan dan tiba di sebuah tempat di tengah hutan di antara lahan gambut dengan air yang berwarna khas, coklat namun jernih, mirip warna minuman ringan ternama, pohon yang dikatakan langka ini bisa ditemukan.

Sepintas, pohonnya seperti pohon biasa, sulit dibedakan dengan tanaman lain. Pohonnya tumbuh dengan cara merambat meski memiliki batang yang kuat dan cukup besar.

Rambatan pohon ini bisa mencapai ketinggian lebih dari 5 meter hingga ke puncak pohon lain. Akarnya pun menghujam di dasar aliran air lahan gambut. Pohon ini hanya bisa hidup di lokasi rimbun di mana sinar matahari tak banyak masuk, tertutup rimbunnya hutan.

Sembuhkan warga yang kena kanker payudara Daldin, keluarga penderita kanker payudara stadium empat, mengatakan bahwa ibunya sudah menderita kanker payudara 10 tahun lebih dan sempat disuruh untuk operasi. Kemudin orangtuanya (bapak) berinsiatif untuk mencari (Bajakah) dan dapatlah itu.

"Saya melihat sekali betapa menderitanya ibu. dia punya susu sudah bernanah, setelah minum itu di luar dugaan kita sangat menakjubkan, hanya butuh 2 minggu untuk sembuh dan 1 bulan sembuh total," katanya dalam acara Aiman di Kompas TV.

Yakin dengan hasil penelitian Dua siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Palangkaraya Aysa Maharani dan Anggina Rafitri peneliti akar Bajakah yang mendapat penghargaan internsional juara 1 karena menemukan obat untuk kanker di Seoul, Korea Selatan.

Yakin tanaman yang ditemukan bukan hanya meringankan tapi juga bisa menghilangkan sel kanker.

"Yakin, karena sudah di uji dan kita bekerja sama dengan Universitas Lambung Mangkurat di Banjarmasin, Kalimantan Selatan," kata Angina ketika ditanya Aiman.

Ketika ditanya dalam program Aiman mengenai bagaimana negara-negara menerima hasil penemuan tersebut.

Anggina menjelaskan sangat tertarik karena penyakit kanker merupakan penyakit nomor satu berbahaya dan paling ganas dan mematikan.

"Jadi kami sangat tertarik membuat penelitian ini saya sangat-sangat ingin membantu orang banyak dengan akar Bajakah tunggal," katanya.

Ia menambahkan, setelah selesai sekolah akan meneruskan ke Universitas Indonesia, sementara Aysa akan meneruskan ke universitas di Kalimantan. "Mau ambil jurusan ke dokteran, karena ingin menolong orang banyak dengan kearifan lokal Kalimantan," ungkapnya.

Jadi juara tingkat internasional Pada 10 Mei 2019, guru pembimbing dan ketiga siswa sepakat untuk mengikuti perlombaan yang diadakan di Bandung.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved