Yogyakarta
DPUESDM DIY Sebut Rencana Pembangunan JJLS Jadi Empat Lajur di Gunungkidul dan Kulon Progo
Ada beberapa segmen JJLS sekitar 35 kilometer ruas jalan yang direncanakan akan dilebarkan menuju empat lajur.
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM - Dinas Pekerjaan Umum, Permukiman dan Energi Sumber Daya Mineral (DPUESDM) DIY menyebut masih ada proses alot dalam perencanaan dua lajur menjadi empat lajur Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS).
Direncanakan ada sekitar 35 kilometer ruas jalan yang akan menjadi empat lajur.
Kepala Bidang Bina Marga DIY, Bambang Sugaib menjelaskan, ada beberapa segmen JJLS yang direncanakan akan dilebarkan menuju empat lajur.
Segmen tersebut adalah di Girijati-Legundi-Planjan Kabupaten Gunungkidul. Serta, segmen Ngremang-Garongan-Congot di Kabupaten Kulonprogo.
• Palette: Tips Merawat Wajah Saat Musim Panas
"Untuk segmen tersebut, baru proses perencanaan menuju empat lajur. Saat ini sudah dibangun namun baru dua lajur, " ujarnya pada Tribunojgja.com, Senin (5/8/2019).
Dia menjelaskan, ada proses yang masih alot dalam perencanaan pembangunan tersebut.
Hanya, dia tidak menyebut secara mendetail proses alot tersebut berupa kendala pembebasan lahan atau tidak adanya persetujuan warga.
"Ya, masih alot prosesnya, " katanya.
Adapun untuk segmen Girijati-Legundi-Planjan, memiliki panjang sekira 18 kilometer.
Sementara untuk segmen Ngremang-Garongan-Congot memiliki panjang sekitar 17 kilometer.
Dia juga mengatakan, akses JJLS ini jika nantinya sudah dibangun sesuai yang diharapkan bisa menimbulkan berbagai macam dampak ekonomi.
Hal ini lantaran akses masuk ke kawasan ekonomi khusus pariwisata juga akan melewati JJLS.
"Meskipun bukan jalan langsung menuju pantai, tetapi adanya JJLS diharapkan bisa menumbuhkan ekonomi bagi masyarakat sekitar, " urainya.
• DPUPESDM DIY Sebut Pembebasan Lahan Kelok 18 Telah Selesai
Rampung
Meski sebagian segmen masih belum selesai perencanaannya, namun pembebasan lahan menuju empat lajur untuk kelok 18 atau segmen Girijati-Parangtritis sudah dilaksanakan.
Pembangunan dari dua lajur menjadi empat lajur ini menunggu dari pemerintah pusat.
"Untuk konstruksi tergantung Satker PJN, " ujarnya.
Dia menjelaskan, pembebasan ini dilaksanakan pada anggaran tahun 2016 dan telah selesai.
Pembebasan lahan ini dilaksanakan sepanjang 5,3 kilometer dan direncanakan akan dijadikan kelok 18.
"Kalau kami DIY semangatnya sangat besar dalam membangun infrastruktur. Hanya pembangunan panjang dan butuh biaya besar ini yang menjadi pertimbangan," katanya.
Dia menyebutkan, setelah pembangunan empat lajur dari Girijati-Parangtritis, pembangunan akan berlanjut ke Legundi-Planjan.
• Bappeda Sebut Pelabuhan Gesing Bisa Terintegrasi dengan Kelok 18
Jalan Terus
Kendati masih dalam proses alot, Kepala DPUESDM DIY, Hananto mengatakan, pembebasan lahan di segmen-segmen yang akan menjadi empat lajur jalan terus.
Hal tersebut tetap dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan.
"Kalau pembebasan lahan jalan terus, tetapi konstruksi tergantung pada Satker PJN," paparnya.
Pihaknya juga mendorong terkait dengan pembangunan jembatan Srandakan dan Kretek sebagai penyokong JJLS.
Pihaknya pun memperjuangkan agar bisa segera dibangun untuk mendukung akses.
"Kami memperjuangkan, tetapi keputusannya bagaimana kami belum dapat info dari teman-teman PJN," katanya. (*)