Yogyakarta
Bappeda Sebut Pelabuhan Gesing Bisa Terintegrasi dengan Kelok 18
Untuk ekspor nantinya akan memaksimalkan jalur jalan lintas selatan (JJLS) melalui bandara Yogyakarta International Airport (YIA).
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Ari Nugroho
YOGYA, TRIBUN - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY menyebut jika nanti Gesing akan dikembangkan menjadi pelabuhan ikan, maka akan terintegrasi dengan rencana kelok 18.
Untuk ekspor nantinya akan memaksimalkan jalur jalan lintas selatan (JJLS) melalui bandara Yogyakarta International Airport (YIA).
"Jalan ke Gesing nantinya dekat sekali dengan kelok 18. Mudah-mudahan bisa terintegrasi menjadi kuliner dan bahari," jelas Kepala Bappeda, Budi Wibowo kepada Tribun Jogja, Rabu (26/6/2019).
• Sultan Sebut Kemungkinan Pengembangan Gesing Jadi Pelabuhan
Budi menjelaskan, alternatif JJLS yang bis dilalui diantaranya adalah kawasan Legundi dan Panggang menuju ke arah Bantul.
Lalu selanjutnya transportasi ekspor akan menuju bandara YIA, Kulonprogo.
"Kami harapkan ekspor bisa melalui YiA. Nanti akan di kirim ke Korea dan Jepang, misalnya hasil laut berupa tuna atau lobster, " imbuhnya.
Menurutnya, hasil perikanan dari selatan DIY ini diminati oleh masyarakat internasional.
Apalagi, kata dia, ada enam jenis lobster dari pantai selatan yang cukup diminati.
Budi juga menyebut potensi perikanan yang belum dikembangkan secara maksimal.
Padahal, potensi perikanan di DIY mencapai sekitar 700 ton per tahun.
Sementara, saat ini yang bisa dimanfaatkan baru sekitar 7 ton atau 1 persen saja.
• Perencanaan dan Kajian Pelabuhan di Pantai Gesing Gunungkidul Harus Matang
Pihaknya pun akan berkoordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan terkait pelatihan untuk nelayan.
Hal ini agar nelayan bisa menggunakan kapal dengan kapasitas mencapai sekitar 30 groston.
Selain itu, Budi menyebut yang dimiliki Gesing sebagai pelabuhan sudah cukup bagus.
Diantaranya adalah memiliki break water alam, dan pada tahun 2005 sudah ada pengerukan dengan tingkat sedimentasi yang cukup kecil.