Jawa

Lapas Kelas IIA Magelang Beri Pelatihan Usaha bagi Narapidana

Mereka dibina berbagai macam keterampilan, mulai dari keterampilan menjahit, keahlian pertukangan, pertanian, pembuatan shampoo, hingga produksi peti.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Seorang warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Magelang yang mengikuti pembinaan produksi Jangkrik untuk pakan burung di Lapas Kelas IIA Magelang, Minggu (4/8/2019). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K

TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG – Warga binaan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Magelang dibina berbagai macam keterampilan, mulai dari keterampilan menjahit, keahlian pertukangan, pertanian, pembuatan shampoo, hingga produksi peti mati.

Hal ini dilakukan agar mereka memiliki keterampilan dan siap diterima di masyarakat saat bebas nanti.

Kepala Sub Seksi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja, Lapas Kelas IIA Magelang, Ainur Rofiq, mengatakan, pembinaan ini dilakukan agar para warga binaan memiliki keterampilan sebelum kembali ke masyarakat.

Dengan begitu, mereka akan siap kembali ke masyarakat.

Hati-hati, 5 Kebiasaan Ini Bisa Merusak Kulit Wajah

“Tujuannya tak lain adalah menyiapkan warga binaannya agar siap kembali ke tengah masyarakat saat bebas kelak,” kata Ainur pada Tribunjogja.com, Minggu (4/8/2019).

Satu di antaranya seperti budidaya jangkrik.

Awalnya karena melihat banyak peternak burung yang kesulitan mencari jangkrik untuk pakan burung peliharaan mereka.

Lantas setelah belajar beberapa waktu dari berbagai sumber, juga mengulik informasi dari internet, para narapidana pun belajar budidaya jangkrik.

Hasilnya pun cukup memuaskan.

Panen pertama dari satu kilogram telur jangkrik yang ditetaskan, bisa memanen sekitar 19,5 kilogram jangkrik.

Panen pertama, jangkrik itu dijual dengan harga sekitar Rp 23.500 per kilogram dari bakul. 

Panen kedua lebih memuaskan, jangkrik bisa dijual dengan harga Rp 65-70 ribu per kilogram langsung ke peternak, dan Rp 45 ribu per kilogram ke bakul.

Para warga binaan pun telah membudidayakan jangkrik ini selama lima bulan, dan telah dua kali panen.

“Mudah-mudahan panen ketiga nanti ini bisa panen raya. Idealnya, sekilogram telur itu bisa hasilkan 25 sampai 30 kilogram jangkrik,” kata Rofiq.

Seorang warga binaan yang ikut memproduksi jangkrik, Bayu mengatakan, meski sempat kesulitan, tetapi setelah berlatih dan ikut pembinaan produksi jangkrik dapat berjalan dengan lancar.

Ia pun merasa sangat terbantu dengan kegiatan pembinaan seperti itu.

“Kami merasakan manfaat dari pembinaan ini. Semoga nanti pas sudah keluar dari lapas, bisa terus berkembang,” kata Bayu.

Selain budidaya jangkrik, di Lapas juga terdapat pembinaan produksi peti mati.

Produksi pun sudah berjalan selama tiga tahun terakhir ini.

Bahkan sudah ada MoU dengan pihak gereja se-Kota Magelang.

Kepala Lapas Kelas IIA Magelang, Bambang Irawan, mengatakan, berbagai produksi baik jangkrik dan peti mati ini adalah bagian dari pembinaan kepada para warga binaan di Lapas IIA Magelang.

Ia menilai, kegiatan ini akan bermanfaat bagi para warga binaan setelah mereka keluar dari penjara nanti.

“Minimal mereka punya keahlianlah. Yang dulunya mungkin tak memiliki keahlian, sekarang sudah bisa punya keterampilan-keterampilan yang bisa dibanggakan,” tegasnya.

Lanjutnya, selain mengadakan pembinaan, pihaknya juga membina mereka agar tetap sehat, bugar dan juga mandiri.

Menurutnya kesehatan sangat penting, agar mereka dapat diterima di masyarakat nanti saat bebas.

“Upaya itu kami lakukan dengan menggelar pekan olahraga yang diresmikan Sabtu pagi itu. Kegiatan itu juga dalam rangka menyambut dan memeriahkan HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia. Ada pertandingan-pertandingan olahraga, seperti tenis lapangan, tenis meja, bulu tangkis dan catur. Seluruh petugas dan warga binaan pokoknya harus sehat bugar,” jelasnya.  

Lapas Kelas IIA Magelang sendiri saat ini diisi oleh sebanyak 536 orang, terdiri dari 444 warga binaan berstatus narapidana dan 92 orang tahanan.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved