Kisah Tukang Becak

Kisah Wawan Mengayuh Becak dengan Satu Kaki dan Cerita Tentang Keputusan Amputasi

Meski kondisi fisik yang tak sempurna, hanya memiliki satu kaki, Wawan terlihat tetap bersemangat mengayuh becak

Editor: Yoseph Hary W
Tribun Jogja/Andreas Desca
Wawan, penyandang disabilitas yang bekerja sebagai tukang becak di sekitar Taman Pintar Yogyakarta tengah menunggu penumpang, Sabtu (3/8/2019) 

Setelah perawatan dia kembali menjalani aktivitas sebagai tukang becak.

Saat itu kondisinya belum puluh seratus persen.

Namun meski masih sakit, Wawan tetap nekad melakoni profesinya sebagai tukang becak.

Tuntutan sebagai tulang punggung keluarga memaksanya tetap menjalani profesi ini.

"Saya langsung kerja lagi, tapi masih terasa sakit. Sampai ada rombongan sedekah rombongan yang melihat, lalu saya ditawari untuk berobat," katanya.

Saat menjalani pengobatan, Wawan dirujuk menuju RSPAU Hardjolukito.

Amputasi

Namun dokter di sana menyarankan untuk mengamputasi kakinya.

"Dokter bilang kaki saya harus diamputasi, biar infeksinya gak menyebar sampai kemana-mana," jelasnya

Wawan mengakui bahwa dia tidak gentar ketika waktu itu disarankan untuk dilakukan tindakan amputasi.

"Yang penting saya bisa sembuh, jadi nggak ada rasa takut atau apapun saat itu," jelasnya.

Setelah amputasi dilakukan, Wawan sempat mendapatkan perawatan selama 16 bulan yang dibiayai oleh sedekah rombongan.

Pasca perawatan, Wawan masih melanjutkan profesinya sebagai tukang becak.

Wawan mengakui bahwa awalnya dulu dia sempat dibelikan kaki palsu untuk membantu aktivitasnya.

"Habis operasi dulu dibelikan kaki palsu sama sedekah rombongan, tapi sudah rusak 2 tahun yang lalu," cetusnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved