Bantul

Terdampak Gempa 2006, Warga Bantul Ini Bersyukur Rumahnya Bisa Diperbaiki

Wartono menjadi satu dari ratusan penerima bantuan dana perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang diberikan Pemkab Bantul melalui APBD.

Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Amalia Nurul
Wartono memperbaiki rumahnya di Dusun Godegan, Poncosari, Srandakan secara mandiri menggunakan dana bantuan RTLH dari APBD, Rabu (31/7/2019) siang. 

TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Ada lega di hati Wartono warga Dusun Godegan RT 2, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan.

Wartono menjadi satu dari ratusan penerima bantuan dana perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) yang diberikan pemerintah Kabupaten Bantul melalui APBD.

Rumah Wartono tergolong tak layak huni karena kondisi dindingnya yang retak cukup besar akibat gempa 2006 silam.

Baru tahun ini Wartono akhirnya mendapat bantuan dana untuk memperbaiki rumah peninggalan orangtuanya seluas sekitar 68 meter persegi.

Hati-hati, 5 Kebiasaan Ini Bisa Merusak Kulit Wajah

Bantuan dana sebesar Rp15 juta ia gunakan untuk memperbaiki dinding dan kerangka rumahnya agar tahan gempa.

Wartono memperbaiki rumahnya secara mandiri dibantu anak-anak dan istrinya.

"Alhamdulillah sekali dapat bantuan ini. Rumahnya jadi kokoh tahan gempa. Sebelumnya retak, ada yang retak besar. Diperbaiki jadi tambah kuat," ungkapnya saat ditemui Tribunjogja.com, Rabu (31/7/2019) siang di rumahnya.

"Ini sudah dari tahun lama banget, yang bangun orangtua. Waktu gempa 2006 dapurnya langsung roboh," imbuhnya.

Bekerja serabutan sebagai tukang bangunan, Wartono tak memiliki penghasilan tetap untuk disisihkan guna memperbaiki rumah.

KPU Bantul Gelar Rapat Evaluasi Pelaporan dan Audit Dana Kampanye

"Nggak ada dana untuk membangun, jadi belum diperbaiki. Kerja seminggu uang langsung habis nggak ada sisnya," ujar ayah tiga orang anak ini.

"Sehari-hari saya buruh tukang kalau ada yang nyuruh, kalau nggak ya pengangguran. Kadang nggak mesti," sambungnya.

Sementara rumahnya dibongkar untuk diperbaiki, Wartono tinggal di rumah sebelahnya yang masih layak huni.

Selain Wartono, ada pula Kamidah, lansia yang tinggal di Dusun Candi, Desa Srihardono, Kecamatan Pundong juga menerima bantuan dana perbaikan RTLH.

Kamidah selama ini tinggal di rumah beratapkan asbes.

Mencicipi Es Dawet Legendaris Mbah Sumarno di Pasar Bantul

"Cuma asbes gentengnya, rumahnya juga ndak ada sekatnya," kata Kamidah saat ditemui Tribunjogja.com di sela acara penyerahan bantuan RTLH di Balai Desa Poncosari, Rabu (31/7/2019) pagi.

Kamidah yang dulunya berprofesi sebagai tukang pijat kini sudah tak lagi bisa bekerja seperti dulu.

Usianya yang renta membuat fisiknya tak mampu bergerak bebas.

"Sampun mboten malih, sampun sepuh," ujarnya.

Ia pun bersyukur bisa mendapat bantuan untuk memperbaiki rumahnya agar ia dan anak-anaknya dapat tinggal dengan aman dan nyaman di usia senjanya.(*) 

Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved