Kota Yogya
Tekan Produksi Sampah, Pemkot Yogya Deklarasikan 200 Bank Sampah Sekolah
Perwakilan siswa SD hingga SMAberkomitmen mengelola sampah di sekolah demgan cara memilih, memilah, dan menabung sampah melalui bank sampah sekolah.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Pemerintah Kota Yogyakarta menggelar puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Kota Yogyakarta di Ruang Terbuka Hijau Publik (RTHP) Taman Bakung RW 8 Baciro Gondokusuman, Kota Yogyakarta, Selasa (30/7/2019).
Pada kesempatan tersebut, perwakilan siswa mulai dari jenjang SD hingga SMA mendeklarasikan 200 bank sampah sekolah.
Mereka berkomitmen mengelola sampah di sekolah demgan cara memilih, memilah, dan menabung sampah melalui bank sampah sekolah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta, Suyana menjelaskan bahwa sesuai dengan rencana strategis daerah, pengurangan sampah pada 2020 adalah 30 persen.
• Hati-hati, 5 Kebiasaan Ini Bisa Merusak Kulit Wajah
Selain mengaktifkan bank sampah, berbagai upaya juga telah dilakukan.
"Kami juga akan melaunching SE Pengurangan Sampah Plastik di OPD. Kami berharap setelah SE ditandatangani tidak hanya dibagikan, kalau itu tidak ada progress. Inginnya dilaunching di rapat dinas dengan penjelasan-penjelasan," ujarnya pada Tribunjogja.com.
Tak hanya kepada OPD, Suyana juga telah memastikan mitra Gandeng Gendong yang biasa menyediakan keperluan makan minum di lingkungan Balai Kota Yogya untuk tidak lagi memberikan minuman dalam kemasan.
Solusinya mereka membawa minum dalam termos atau tempat minum jumbo sebagai pengganti minuman kemasan.
"Kesulitannya selama ini minumnya bagaimana. Ternyata mereka mau mengantar snack ke kita lalu minumnya dalam jumbo," urainya.
• Pemkot Yogya Gandeng Korporasi untuk Mewujudkan Kota Layak Anak
Ia menambahkan bahwa saat ini kecamatan Adipura sebanyak 10 kecamatan.
Terkait Adipura, Suyana menjelaskan bahwa pada 2019 ini penilaian untuk Adipura tingkat nasional berubah.
"Dasarnya base data. Kota ini apakah masuk liga 1-5. Kalau pengolahan sampah di Yogya sudah di atas 90 persen, maka Yogya bisa masuk liga 1. Kalau TPA masih seperti itu, kita masuk liga 3," bebernya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan bahwa polusi udara di Yogyakarta cukup tinggi ketika musim tertentu yang membuat wisatawan banyak datang ke Kota Gudeg ini.
"Selain itu jumlah orang di Yogya pertumbuhannya adalah 5,3 persen. Ini menjadikan setiap orang yang menghirup udara main banyak. Bila tidak mampu memberikan suplai oksigen yang memadai, maka kesehatan juga terdampak," urainya.
• Pemkot Yogyakarta Bersiap Cairkan Dana Kelurahan Tahap Kedua