4 Wisata Religi di Bantul yang Bisa Jadi Pilihan untuk Dikunjungi
Berikut empat wisata religi di Kabupaten Bantul yang bisa menjadi pilihan untuk dikunjungi
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Hari Susmayanti
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kabupaten Bantul dikenal oleh masyarakat luas karena wisata alamnya yang indah. Kuliner sate klatak, ingkung, Miedes dan Bakmi Jawa yang gurih nan menyegarkan.
Namun, kabupaten yang berada di selatan kota Yogyakarta itu ternyata juga menyimpan wisata minat khusus.
Yakni kisah sejarah masa lalu. Peninggalan sejarah itu dikemas apik dalam wisata religi.
Berikut empat wisata religi di Kabupaten Bantul yang bisa menjadi pilihan untuk dikunjungi:
1. Makam Raja di Imogiri

Bagi masyarakat Yogyakarta dan sekitarnya, makam raja Imogiri di Bantul merupakan tempat yang sakral dan sangat dihormati.
Karena ditempat itu merupakan makam Raja-Raja yang pernah bertahta di Yogyakarta. Sejak dari Kasultanan Mataram sampai Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat.
Makam Raja-Raja Imogiri itu dibangun oleh Sultan Agung Hanyokrokusuma yang merupakan Raja Mataram, pada tahun 1632 M.
Saat ini, makam Raja yang terletak di dusun Pajimatan, Desa Girirejo, Kecamatan Imogiri itu telah dibuka untuk masyarakat umum dan menjadi salah satu destinasi wisata yang diminati oleh wisatawan.
Utamanya, ketika hari tertentu pada penanggalan Jawa.
2. Makam Syeh Maulana Maghribi

Makam syeh Maulana Maghribi terletak di atas sebuah bukit di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Bantul.
Konon, beliau merupakan penyebar agama Islam generasi pertama di tanah Jawa. Berasal dari Maroko, Afrika bagian Utara.
"Datang ke Parangtritis untuk menyebarkan agama Islam di tanah Jawa," kata Juru kunci makam, mas Panewu Surakso Jaladri.
• Kisah Pilu Perjuangan Depi, Gadis Kecil Asal Kulon Progo Rawat Ayahnya yang Lumpuh
Untuk berziarah ke makam, pengunjung harus naik melewati ratusan anak tangga. Makamnya berada di puncak.
Di komplek area makam terdapat pendopo. Ada pula deretan bangunan yang biasa digunakan bagi para peziarah untuk menginap.