Gunungkidul

Monyet Ekor Panjang Jarah Dagangan Warga Desa Wisata Nglanggeran

Serbuan monyet ekor panjang dialami kurang lebih lima tahun belakangan.

Penulis: Wisang Seto Pangaribowo | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Wisang Seto
Seorang pengelola wisata Gunung Api Purba Ngelanggeran saat memberi makan monyet yang menyerbu parkiran wisata Gunung Api Purba Ngelanggeran, Jumat (26/7/2019). 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Wisang Seto Pangaribowo

TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL - Serbuan puluhan monyet ekor panjang di kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran, Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, meresahkan warga dan pengelola wisata.

Hal ini dikarenakan monyet ekor panjang menjarah warung-warung milik warga.

Seorang pengelola desa wisata Nglanggeran, Sudadi mengatakan, serbuan monyet ekor panjang dialami kurang lebih lima tahun belakangan.

Serbuan monyet ekor panjang inipun berlangsung setiap musim kemarau.

Lemari Lila Padukan Kain Batik dan Desain Kasual

"Saat musim kemarau sering sekali bahkan sebelum-sebelum ini juga sering terjadi serbuan serupa, kalau untuk tahun ini baru sekitar tiga bulan terakhir mereka menyerbu pemukiman warga," katanya saat ditemui Tribunjogja.com di lokasi, Jumat (26/7/2019).

Sudadi menambahkan, saat musim penghujan monyet ekor panjang tidak menyerang warga karena di habitatnya yang berada di atas Gunung Api purba Nglanggeran masih tersedia banyak makanan dan air.

"Monyet-monyet turun hanya saat musim kemarau, mereka turun mencari makan dan air. Monyet turun hingga ke pemukiman warga dan menjarah makanan-makanan yang ada di warung-warung. Mereka juga mengobrak-abrik sampah mencari makan," katanya.

Menurutnya, serangan tersebut tidak mempengaruhi kunjungan wisatawan ke Gunungapi Purba Nglanggeran dan hingga saat ini belum ada laporan wisatawan yang mengalami serangan monyet ekor panjang.

Diduga Karena Gelombang Panas, Belasan Monyet Ditemukan Mati di Hutan

"Tempat wisata tetap dibuka, tidak pengaruh dengan adanya serbuan monyet. Tetapi wisatawan sering menggoda monyet yang sedang makan. Karena terganggu, monyet-monyet itu mbekos (marah)," katanya.

Pihaknya juga telah mengantisipasi serbuan monyet ekor panjang dengan cara menanam pohon yang memiliki buah-buah.

Namun, ia mengakui jumlahnya masih sedikit, belum bisa untuk pakan monyet-monyet tersebut.

"Kami menanam beberapa pohon yang berbuah tidak mengenal musim seperti talok (kersen). Kami juga menanam pohon duwet dan jambu tetapi dua pohon tersebut berbuah musiman. Bahkan saat seperti ini monyet-monyet memakan buah beringin dan kayu akasia mungkin karena mereka sudah sangat lapar," ucapnya.

Seorang pemilik warung, Paijem menceritakan, selama monyet-monyet menyerbu membuat dirinya tidak bisa beristirahat.

Pasalnya jika ia lengah maka monyet-monyet dengan sigap akan mencuri dagangannya seperti makanan kecil dan roti.

Petani di Gunung Api Purba Nglanggeran Rasakan Manfaat Hadirnya Griya Cokelat

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved