Yogyakarta
Ekspedisi Destana Tsunami 2019 Segmen Kedua DIY-Jateng Dimulai
Desa-desa di wilayah pesisir pantai di kabupaten Gunung Kidul, akan menjadi lokasi pertama ekspedisi yang melibatkan tenaga dari multi bidang ini.
Penulis: Susilo Wahid Nugroho | Editor: Ari Nugroho
Sementara itu, Lilik Kurniawan selaku Direktur Pemberdayaan Masyarakat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menjelaskan, Ekspedisi Destana Tsunami 2019 ini sudah dimulai sejak 12 Juli lalu di Banyuwangi sampai saat ini giliran DIY dan Jateng.
Ekspedisi akan berlanjut ke wilayah pesisir Jawa Barat dan Banten sampai 16 Agustus mendatang.
“Sepanjang Banyuwangi hingga Anyer ini potensi tsunami terbentang di wilayah pesisir selatan Jawa sejauh sekitar 200 hingga 300 kilometer. Di sana ada sekitar 600 jiwa yang harus kita beri edukasi soal tanggap bencana tsunami. Kita ajak semua pihak dari berbagai elemen untuk bersatu memberikan edukasi ini kepada masyarakat,” kata Lilik Kurniawam.
Lebih dari memberikan edukasi, dalam ekspedisi ini nantinya juga akan dinilai tingkat ketangguhan bencana dari tiap-tiap desa.
Poin-poin penting seperti tahu tidaknya warga apa itu tsunami, apakah tau tingkat kerawanan wilayahnya, apakah ada jalur evakuasi dan apakah ada papan atau rambu peringatan tsunami akan menjadi alat untuk mengukur ketangguhan desa.
“Ekspedisi ini tidak hanya behenti di sini. Hasil penilaian itu akan kita pakai untuk menyiapkan desa-desa mana saja yang akan kita beri edukasi lebih lanjut. Di tahun-tahun berikutnya kita ingin melibatkan lebih banyak akademisi untuk mengedukasi masyarakat tentang kewaspadaan tsunami. Salah satunya lewat program KKN (Kuliah Kerja Nyata),” kata Lilik. (TRIBUNJOGJA.COM)