Unik, Hari Terakhir MPLS di SMKN 1 Pundong Bantul Ditutup dengan Nuansa Budaya
Sejumlah guru dan 288 siswa-siswi baru terlihat datang ke sekolah dengan mengenakan busana adat Jawa
Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Hari terakhir masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) di lingkungan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN 1) Pundong, Kabupaten Bantul dikemas dengan kegiatan yang unik, seru dan menarik.
Sejumlah guru dan 288 siswa-siswi baru terlihat datang ke sekolah dengan mengenakan busana adat Jawa, lengkap dengan kain lurik dan blangkon di kepala.
Dengan mengenakan busana adat Jawa yang anggun, mereka terlihat asyik bermain macam-macam permainan tradisional.
Seperti Ula-ula Banyu, Jlog-jlig, Basa-basan, Dam-Daman, Masangin, Ular tangga, Bundon hingga Lompat tali.
Kegiatan siang itu ditutup sempurna dengan penampilan Tari Jathilan yang dilakukan secara massal.
"Jathilan sengaja kami pilih karena tarian ini menjadi icon dari Kabupaten Bantul," kata Kepala Sekolah SMK negeri 1 Pundong, Sutapa, Rabu (17/7/2019).
Ia mengungkapkan, penutupan MPLS dikemas dengan nuansa budaya merupakan agenda rutin setiap tahun.
Kegiatan ini sudah empat tahun dilaksanakan, dimulai sejak tahun 2015 silam.
Tujuannya adalah untuk mengenalkan budaya kepada anak-anak didik baru.
Menurut dia, anak didik baru di SMK N 1 Pundong sebagian besar merupakan anak-anak Jawa.
Sehingga diharapkan bisa mengenal dan melestarikan budaya Jawa.
Melalui busana adat maupun bermain permainan tradisional.
"Sehingga sesama teman terjadi interaksi positif. Akan timbul rasa kegotongroyongan, persatuan maupun etos kerja. Dan yang paling penting bisa saling menghormati," tuturnya.
Tak Ada Perpeloncoan
Dibandingkan dengan masa kini, permainan tradisional tampak lebih sederhana.