Tunggu Tanah Urug, TPST Piyungan Sementara Belum Bisa Beroperasi
Dalam sistem pengolahan sampah, TPST Piyungan ini menggunakan metode sanitary landfill.
Penulis: Christi Mahatma Wardhani | Editor: Muhammad Fatoni
Laporan Reporter Tribun Jogja, Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - TPST Piyungan untuk sementara tidak melayani pembuangan sampah.
Dampaknya, sampah di Kota Yogyakarta akan menumpuk.
Kepala Seksi Penanganan Sampah Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta, Ahmad Haryoko, membenarkan hal tersebut.
Ia mengatakan TPST Piyungan sementara tidak bisa melayani pembuangan sampah.
Pihaknya pun mengaku baru mendapat pemberitahuan terkait hal tersebut hari ini, Sabtu (13/7/2019).
"Iya, tidak bisa membuang sampah, tetapi hanya sementara. Tadi pagi jam 06.00 mulai tidak bisa membuang sampah," katanya, Sabtu (13/7/2019).
Heryoko menjelaskan penutupan TPST Piyungan lantaran terjadi perbaikan pada dermaga.
Selain itu, terjadi keterlambatan tanah urug.
Dalam pengolahan sampah, TPST Piyungan menggunakan metode sanitary landfill.
Tanah urug tersebut digunakan untuk menguruk sampah.
Keterlambatan tanah urug tersebut membuat TPST Piyungan harus ditutup sementara.
Jika tidak diurug, maka alat berat akan terjebelos, sehingga tidak bisa mengatur sampah.
"Kemarin memang dermaga sempat diperbaiki, sekarang menurut informasi tanah urug belum dapat. Jadi masalahnya di tanah urug, kalau tidak diurug nanti alat berat bisa terjebelos. Kan itu (tanah urug) untuk menguruk sampah," jelasnya.
"Sepertinya butuh sekitar 50 hingga 100 truk untuk urug. Tetapi karena sekarang musim kemarau, jadi masalahnya tidak serumit kemarin," sambungnya.
Ia pun berharap besok TPST Piyungan sudah bisa beroperasi kembali.
Jika tidak segera beroperasi maka sampah akan menumpuk.
Ia mempekirakan akan terjadi penumpukan sekitar 260 ton. (*)