Travel

Mengintip Sendang Bengkung, Mata Air Jernih di Bantul yang Tak Pernah Kering Meski Kemarau

Saat ini ada sekitar 50 keluarga di Padukuhan Cempluk, Desa Mangunan yang memanfaatkan mata air Bengkung untuk keperluan sehari-hari.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Ahmad Syarifudin
Jalan mendaki puluhan anak tangga menuju petilasan Sultan Agung dan mata air Bengkung. 

Tahun 1930 kemudian mulai dimanfaatkan oleh masyarakat.

Mengintip Goa Surocolo, Situs Bersejarah yang Tersembunyi di Bukit Poyahan Bantul

"Sebagian lagi dialirkan ke makam Raja di Imogiri," ujar dia.

Dikatakan, saat ini ada sekitar 50 keluarga di Padukuhan Cempluk, Desa Mangunan yang memanfaatkan mata air Bengkung untuk keperluan sehari-hari.

Sejak puluhan tahun silam, airnya selalu mengalir jernih dan tidak pernah kering.

"Sepanjang tahun meski musim kemarau sumbernya ada terus. Tidak pernah kering. Kalau susut, iya, tapi tidak pernah kering," jelas dia.

Sebagai juru kunci, Suwandi dipercaya untuk merawat kelestarian mata air.

Satu di antara kegiatan rutin yang ia lakukan adalah menengok dan membersihkan mata air.

"Pohon-pohon dirawat. Supaya lestari. Jangan ditebang," katanya.

Menurut dia, selama ini banyak masyarakat luar Kota Yogyakarta sengaja datang berkunjung ke mata air Bengkung.

Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang yang menginginkan hajatnya terkabul.

Spot Foto di Jogja, Bantul, Gunung Kidul, Sleman dan Kulon Progo

"Ada yang dari Solo, Semarang, Sragen. Dari Jakarta juga ada," ungkapnya.

Konon, kata Suwandi, mengapa dinamakan mata air Bengkung.

Diambil dari tradisi masyarakat yang hajatnya terpenuhi setelah datang dan berdoa di seputaran mata air dan petilasan Sultan Agung.

"Di sini ada tradisi, ketika meminta kepada Tuhan. Kemudian, dari sini hajatnya sudah terpenuhi biasanya membuat Ambengan Ingkung. Kata itu kemudian lama kelamaan menjadi Bengkung," ujar dia, menjelaskan.

Lepas dari mitos dan tradisi yang ada di sana, Bengkung merupakan mata air yang jernih.

Dilestarikan dan dikelola dengan baik sebagai aset yang bermanfaat bagi kehidupan warga masyarakat setempat. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved