Harga Cabai Melonjak di Pasaran, Petani Cabai di Bantul Raup Keuntungan

Harga komoditas cabai di pasar tradisional Bantul mengalami kenaikan cukup signifikan.

Penulis: Ahmad Syarifudin | Editor: Muhammad Fatoni
Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin
Seorang Petani, Wati, 40 tahun, sedang memanen Lombok Hijau dilahan pertanian miliknya di Desa Parangtritis Kretek, Bantul, Jumat (12/7/2019) 

Pasalnya, di lahan seluas sekitar 400 meter persegi tersbeut, ia hanya mengeluarkan biaya bibit sekitar Rp240 ribu untuk pembelian 3 bok bibit. Masing-masing bok bibit senilai Rp80 ribu.

Tanaman Cabai Sedikit

Sebagai petani, Wati menduga lonjakan harga cabai pada musim kemarau ini disebabkan karena minimnya petani yang menanam cabai.

Ia menyebutkan, di lahan pertanian Parangtritis, kecamatan Kretek saja yang biasanya serempak, hanya segelintir lahan saja yang menanam cabai.

"Musim kemarau ini banyak yang nggak menanam cabai. Karena awal Maret kemarin, lahan (di Parangtritis) sempat kebanjiran. Jadi banyak yang nggak menanam cabai," ujar Wati, menjelaskan.

Ketika kebanjiran itu, menurut dia, banyak petani yang beranggapan akan kehabisan waktu tanam bawang merah ketika menanam cabai.

Sekedar informasi, diceritakan oleh Wati, di desa Parangtritis ada kesepakatan bersama yang dibuat oleh kelompok tani.

Ketika memasuki pertengahan Juli, seluruh lahan pertanian harus serempak menanam bawang merah.

Tujuannya untuk mengendalikan hama. Para petani di Parangtritis, bulan Juli, secara serempak masa tanam Bawang Merah.

Wati termasuk salah satu petani, seusai kebanjiran pada awal Maret itu, segera menanam cabai. Sehingga sempat menikmati keuntungan harga cabai yang tinggi.

Kendati kemudian, keuntungan yang didapatkan oleh Wati tidak berlangsung lama. Karena tanaman cabai miliknya terpaksa harus segera dicabut. Berganti dengan tanaman bawang merah.

"Panen (Lombok Hijau) ke lima ini harus dihabiskan. Karena mau dicabut. Sesuai aturan, batasnya sampai 20 atau 25 Juli. Mau diganti tanaman bawang merah," ujar dia, menjelaskan.

Diketahui, harga cabai di pasar tradisional Bantul meroket tinggi. Kenaikan harga paling tinggi terjadi pada cabai jenis rawit merah dan rawit lalap hijau. Perkilogram mencapai Rp 60 ribu .

Cabai jenis lainnya juga mengalami kenaikan. Seperti Lombok hijau yang biasanya di tingkat pasar Rp 25 ribu saat ini berada diangka Rp 35 ribu perkilogram. (*)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved