Yogyakarta
Danais Bisa Digunakan untuk Atasi Kemiskinan
Menurutnya, hingga saat ini ketimpangan tingkat kemiskinan masih selalu di atas rata-rata nasional.
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Anggota DPR RI asal DIY, MY Esti Wijayanti menyoroti adanya ketimpangan pada tingkat angka kemiskinan di DIY.
Menurutnya, hingga saat ini ketimpangan tingkat kemiskinan masih selalu di atas rata-rata nasional.
“Tingkat ketimpangan masih di atas rata-rata nasional sebesar 0,422. Meski begitu, tingkah kebahagian di Yogya justru di atas rata-rata nasional. Orang Yogya itu tidak perlu kaya untuk bahagia,” katanya pada saat tim pemantau otonomi khusus DPR RI bertemu dengan Pemprov DIY, Senin (8/7/2019) lalu.
• Angka Kemiskinan di DIY Masih di Atas Rata-rata Nasional
Esti pun menyebutkan mengenai penggunaan dana keistimewaan yang bisa digunakan untuk kesejahteraan masyarakat.
Salah satunya, bisa berimbas pada penurunan kemiskinan di DIY.
Sekda DIY, Gatot Saptadi menjelaskan, pengelolaan dana keistimewaan misalnya untuk desa mandiri budaya bisa juga untuk kesejahteraan masyarakat.
Dana ini menggunakan dana keistimewaan (danais) dan bisa dinikmati imbasnya untuk masyarakat.
“Kalau danais untuk menangani kemiskinan itu program itu tidak bisa. Tetapi, dengan adanya desa mandiri budaya dan infrastruktur bagus lancer untuk transportasi akhirnya berdampak pada kemiskinan,” urainya.
• IKAL DIY dan UGM Jalin Kerjasama Hilirisasi Penelitian Agro untuk Pengentasan Kemiskinan di DIY
Saat ini ada program penyaluran danais ke kabupaten/kota melalui bantuan keuangan khusus (BKK).
Ada dua kabupaten yang sudah menerima BKK, yakni Gunung kidul dan Kulonprogo.
Dua kabupaten itu sudah siap perencanaan dan pengelolaan.
Besaran danais yang diberikan untuk Gunungkidul mencapai Rp 150 miliar. Sedangkan untuk Kulonprogo besarannya mencapai Rp 70 miliar.
Dia berharap keberadaan BKK ini nantinya bisa menyentuh tiga kabupaten/kota lainya hingga tahun 2020 mendatang. (TRIBUNJOGJA.COM)