Bos Gojek Disebut Jadi Calon Menteri Muda, Ini 5 Fakta di Balik Sosok Nadiem Makarim

Bos Gojek Nadiem Makarim disebut-sebut jadi salah satu kandidat menteri muda dalam kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf lima tahun mendatang.

Editor: Rina Eviana
itech.id
Bos Gojek Disebut Jadi Calon Menteri Muda, Ini 5 Fakta di Balik Sosok Nadiem Makarim 

Bos Gojek Disebut Jadi Calon Menteri Muda, Ini 5 Fakta di Balik Sosok Nadiem Makarim

TRIBUNJOGJA.COM - Bos Gojek Nadiem Makarim disebut-sebut jadi salah satu kandidat menteri muda dalam kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf lima tahun mendatang.

Nadiem Makariem disebut jadi kandidat menteri muda kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf lima tahun mendatang lantaran ia dinilai  memberikan pengaruh besar untuk perekonomian bangsa Indonesia.

Dikupas 14 Halaman di Majalah Arab Saudi, Jokowi Bercerita Pernah Nyaris Bangkrut

Bos dari perusahaan pioner transportasi online di Indonesia bernam Gojek ini digadang-gadang masuk menjadi calon menteri dalam kabinet pemerintahan Jokowi-Ma'ruf lima tahun mendatang.

Sebelumnya, deretan nama calon menteri yang masuk dalam kabinet pemerintahan Jokowi memang beberapa terdiri dari anak-anak muda berpotensi.

Beberapa anak bangsa berpotensi seperti Grace Natalie, Tsamara Amany, dan Emil Dardak masuk dalam pencalonan menteri.

Deretan Perempuan Muda nan Cerdas yang Santer Disebut-sebut Jadi Calon Menteri Jokowi

Begitu juga Nadiem Makarim, yang menjadi sorotan memiliki peluang besar menjadi calon menteri.

Kesuksesannya mengelola perusahaan menjadi daya tarik tersendiri di mata publik.

Sosoknya juga telah menjadi banyak panutan orang dalam berbisnis.

Melansir dari Tribunstyle.com, telah terhimpun beberapa fakta-fakta menarik tentang kehidupan bos perusahaan Gojek ini.

1. Lahir di Singapura

Pria bernama lengkap Nadiem Anwar Makarim ini lahir di Singapura 4 Juli 1984.

Usianya sekarang menginjak 35 tahun.

2. Silsilah Keluarga

Putra dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri anak bungsu dari tiga bersaudara.

Ayahnya merupakan seorang aktivis dan pengacara.

Sedangkan ibunya bekerja sebagai penulis lepas dan merupakan putri dari salah seorang sosok perintis kemerdekaan Indonesia, Hamid Algadri.

Melansir dari Wikipedia.org, Hamid Algadri adalah seorang pejuang perintis kemerdekaan Indonesia keturunan Arab yang berjasa dalam perundingan Linggarjati, perundingan Renville, KMB dan salah satu anggota parlemen pada masa awal berdirinya negara Republik Indonesia.

Pada tahun 2014, Nadiem pun menikah dengan wanita bernama Franka Franklin.

3. Pendidikan

Nadiem mengenyam pendidikan dasar dan menegah pertamanya di Jakarta.

Ketika melanjutkan ke pendidikan SMA, Nadiem pindah bersekolah di Singapura.

Lulus SMA, Nadiem pun memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di jurusan International Relations di Brown University, Amerika Serikat.

Parlemen AS Minta Facebook Stop Kembangkan Mata Uang Kripto ‘Libra’

Ia mengenyam pendidikan di Brown University dari tahun 2002 hingga 2006.

3 tahun kemudian, ia pun melanjutkan pendidikan pasca-sarjana di Harvard Business School dan mendapatkan gelar Master of Business Administration (MBA).

4. Awal Karier

Nadiem merintis kariernya dengan bergabung bersama perusahaan Mckinsey & Company yang berbasis di Jakarta pada tahun 2006.

Ia direkrut perusahaan tersebut sebagai konsultan manajemen selama tiga tahun.

Nadiem juga bekerja di Zalora Indonesia sebagai Co-Founder serta Managing Editor.

Ia kemudian memutuskan keluar dari Zalora dan bekerja di Kartuku sebagai Chief Innovation Officer.

5. Mendirikan Gojek

Di tahun 2011, Nadiem Makarim mulai merintis perusahaannya yang kemudian dikenal dengan Go-Jek.

Go-Jek merupakan aplikasi pesan ojek online yang telah berkembang besar di Indonesia.

Perusahaan itu disebut memperoleh pendanaan sebesar USD 550 juta atau setara dengan Rp7,2 triliun pada 2016 lalu.

Go-Jek pun tak hanya menyediakan jasa pesan ojek online saja, namun juga jasa antar barang (Go-Send), makanan (Go-Food), kebersihan, massage, dan lain-lain.

Sering Duduk Menyilangkan Kaki? Hati-hati, Spider Veins hingga Kelumpuhan Mengintai Anda

Kini, aplikasi Go-Jek bahkan telah beroperasi di 50 kota di negara-negara Asia Tenggara.

Berdasarkan riset terbaru yang dilakukan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI), Gojek disebut telah berkontribusi sebesar Rp 9,9 triliun per tahun kepada perekonomian Indonesia.(*)

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved