PPDB 2019 Zonasi

Ketika Sistem Zonasi PPDB 2019 Membuat Seluruh Siswa SDN 1 Sukasari Tidak Diterima di SMP Mana pun

Sistem zonasi PPDB 2019 sempat mengakibatkan seluruh siswa SDN 1 Sukasari di Indramayu tidak bisa lolos penerimaan siswa baru di SMP mana pun.

Editor: Yoseph Hary W
ppdb
Ilustrasi PPDB 

Ketika Sistem Zonasi PPDB 2019 Membuat Seluruh Siswa SDN 1 Sukasari Tidak Diterima di SMP Mana pun

TRIBUNJOGJA.COM - PPDB 2019 sistem zonasi tampaknya masih meninggalkan banyak masalah, satu di antaranya soal penerapan zonasi di daerah perbatasan. 

Sistem zonasi PPDB 2019 ini bahkan sempat mengakibatkan seluruh siswa SDN 1 Sukasari di Indramayu tidak bisa lolos penerimaan siswa baru di SMP mana pun. 

Lantas bagaimana nasib pendidikan anak-anak ini? Dinas Pendidikan setempat pun langsung mencari solusi dengan penambahan rombel.

Ilustrasi PPDB
Ilustrasi PPDB (RONY ARIYANTO NUGROHO via kompas.com )

Viral Kabar Mafia Darah, PMI Bantah Jual Beli Hasil Donor Darah, Ini Penjelasan soal Biaya Pengganti

Kepala Seksi Kurikulum dan Peserta Didik Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Pendi Susanto, menyampaikan bahwa memang hal itu benar terjadi. 

Disebutkan bahwa seluruh murid di SDN 1 Sukasari di Indramayu tidak diterima di SMP mana pun pada PPDB 2019 di sekolah di Indramayu Jawa Barat.

Pendi Susanto saat ditemui Tribuncirebon.com di ruangannya, Kamis (27/6/2019), menyebutkan, sekolah tersebut adalah SDN 1 Sukasari.

Lokasi SD tersebut berada di daerah perbatasan antara Kecamatan Arahan dan Kecamatan Lohbener.

"SD ini sebenarnya lebih dekat ke SMPN 1 Lohbener tapi posisinya di Kecamatan Arahan, ketika mau mendaftar ke SMP terdekat di Kecamatan Arahan yang masuk zona tapi tidak diterima karena jauh," ujar dia.

Alhasil, lanjut Pendi Susanto, sebanyak 28 murid dari satu sekolah itu tidak diterima di SMP mana pun.

"Ke SMPN 1 Arahan terlalu jauh jadi tidak diterima, ke SMPN 1 Lohbener ini sudah melewati batas wilayah jadi tidak diterima juga," ucap dia.

Protes orangtua

Bahkan, orangtua murid sempat mengajukan protes ke Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu karena tidak diterimanya anak mereka di SMP mana pun.

Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, kata Pendi Susanto, kemudian mencari solusi.

Disdik akhirnya memberlakukan penambahan rombongan belajar (rombel) di SMPN 1 Lohbener.

Padahal, kuota PPDB di SMPN 1 Lohbener itu sudah terpenuhi.

"Tapi dengan kesepakatan kelasnya ada, fasilitasnya ada, gurunya ada. Waktu itu pihak sekolah menyanggupi ya sudah akhirnya kita lakukan penambahan rombel," ujar dia.

Di luar antisipasi Dinas Pendidikan

Dikatakan Pendi Susanto, kejadian tersebut di luar prediksi Dinas Pendidikan.

Ada pun permasalahan zonasi di daerah perbatasan akan menjadi bahan evaluasi Dinas Pendidikan ke depan untuk bisa mengakomodir seluruh siswa secara merata.

"Beberapa titik yang tidak termasuk zona atau daerah perbatasan ini akan tidak evaluasi, bagaimana ke depan, solusinya seperti apa, tapi secara keseluruhan PPDB 2019 di Kabupaten Indramayu berjalan dengan baik," ujar Pendi Susanto

(*/tribunjabar.id/kompas.com)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Seluruh Siswa Satu SD di Indramayu Tak Diterima di SMP Mana Pun

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved