Sleman
SMA Swasta Sepi Peminat Gara-gara Sistem Zonasi
Sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) membuat SMA negeri dibanjiri peminat.
Penulis: Santo Ari | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) membuat SMA negeri dibanjiri peminat.
Namun kondisi itu berbanding terbalik dengan sekolah swasta untuk kalangan menengah ke bawah yang sepi peminat karena efek dari sistem zonasi.
Eko Yuliyanto, Waka kesiswaan SMA N 1 Depok yang juga koordinator PPDB sekolah itu mengatakan, melihat dinamika tahun tahun ini, terjadi antrean panjang di hari pertama verifikasi dan pengambilan token pada 20 Juni kemarin.
"Ada pemahaman dari masyarakat, siapa lebih dulu lebih maka akan semakin besar kesempatan diterima. Bahkan ada yang antre sejak pukul 03.00 pagi. Itu pemahaman yang keliru," ungkapnya saat ditemui Senin (24/6/2019).
• PPDB Sistem Zonasi di Sidoarjo Jawa Timur, Keponakan Kembar Mendikbud Gagal Masuk SMA Negeri
Hari pertama tercatat ada 336 calon siswa yang datang ke SMA negeri tersebut, dan dari jumlah tersebut terdapat 278 calon peserta didik baru yang mengurus token.
"Ini menandakan animo masyarakat untuk di SMA ini tinggi,' ujarnya.
Kemudian pendaftaran online sudah dibuka pada 24 Juni pukul 00.00 dan tercatat hingga pukul 07.00 pagi kuota empat kelas IPA dengan jumlah 144 orang sudah terpenuhi dan dua kelas IPS dengan jumlah 72 orang siswa juga sudah terpenuhi.
"Nanti tinggal memantau, ini nilai sudah saling sundul, nilai terendahnya semakin naik," ungkapnya.
Dalam sistem zonasi, SMA N 1 Depok mencakup tujuh desa yakni untuk kecamatan Depok zonasi 1 berada di desa Caturtunggal, Maguwoharjo, dan Condongcatur.
Selain itu ada desa dari Kecamatan lain juga masuk dalam zona 1 seperti Minomartani di Kecamatan Ngaglik, Desa Tegaltirto dari Kecamatan Berbah, desa Purwomartani dari kecamatan Kalasan, dan Desa Wedomartani dari Kecamatan Ngemplak.
Dijelaskan Eko, secara prinsip zonasi bertujuan untuk pemerataan pendidikan, termasuk pemerataan guru dan siswa.
• PPDB SMA/SMK di Surabaya Diperpanjang Hingga Jumat, Begini Cara Cek Peringkat Kategori Zonasi dan UN
"Di awali dari siswa, kita ambil yang terdekat dari sekolah, jadi sekolah bisa menyatu dengan masyarakat. Otomotis pola pendidikan juga jadi tanggungjawab masyarakat dan pemerintah selain sekolah," paparnya.
Dengan sistem zonasi ini pun sudah tidak ada lagi istilah sekolah-sekolah favorit dengan siswa yang memiliki nilai akademik tinggi. Semua berkesempatan yang sama.
Namun karena hal itu pula, ia berharap agar para siswa yang memiliki NEM yang rendah dan diterima di sekolah tersebut dapat menyesuaikan dengan pola belajar yang sudah ada.
"Harapannya yang nilai rendah bisa menyesuaikan. Nanti akan kita pantau, jika butuh bantuan kita ada pembimbingan dari guru dan guru BK. Jangan sampai yang memiliki rendah ini justru minder," ungkapnya.