Mengapa Suhu Udara DI Yogyakarta Terasa Dingin? Berikut Penyebabnya Menurut BMKG
Mengapa Suhu Udara DI Yogyakarta Terasa Dingin? Berikut Penyebabnya Menurut BMKG serta Tips Agar Terhindar dari Penyakit dan Hipotermia serta dampak
Hal tersebut dibuktikan dengan rendahnya kelembaban udara, menyebabkan suhu dingin yang kering.
Sampai kapan?
Menurut Sigit kondisi udara dingin akan berlangsung hingga Agustus mendatang.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta mencatat dari pantauan lima hari terakhir, suhu udara di Yogyakarta berkisar 18-20°.
"Pada pantauan 5 hari terakhir ini saja, suhu udara paling rendah berkisar antara 18 hingga 20 derajat Celcius," kata Sigit.
Sigit Hadi Prakosa menjelaskan adanya suhu udara dingin tersebut disebabkan adanya pergerakan massa udara dari Australia dengan membawa massa udara dingin dan kering tersebut ke Asia melewati Indonesia atau disebut dengan Monsoon Dingin Australia.
Selain itu, suhu dingin di DIY juga disebabkan adanya tutupan awan yang relatif sedikit dan pantulan panas dari bumi yang diterima dari sinar matahari tidak tertahan oleh awan, tetapi langsung tertuang dan hilang ke angkasa.
"Kandungan air di dalam tanah menipis, kandungan uap air di udara juga rendah, yang dibuktikan dengan rendahnya kelembaban udara," terangnya pada Tribunjogja.com.
Sigit menerangkan jika kondisi tersebut akan berlangsung hingga Agustus mendatang.
Imbauan BMKG
Dampak suhu udara dingin terhadap manusia tampaknya tetap perlu diperhatikan dan diwaspadai agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
BMKG menjelaskan, masyarakat harus waspada terhadap adanya potensi peningkatan penyakit pernafasan yang disebabkan oleh virus/bakteri.
Masyarakat juga harus mewaspadai kulit dan bibir yang menjadi kering, mimisan serta hipotermia.
"Jika paparan udara dingin terus berlangsung, akan terjadi penurunan suhu tubuh atau hipotermia," ungkapnya.
Tips ketika suhu dingin