Sleman

Batik Ecoprint Karya Eri Tembus Pasar Australia

Motif kain yang dibuat oleh Eri Triaswati (50), warga Sidomoyo, Godean, Sleman tembus pasar Australia.

Penulis: Alexander Aprita | Editor: Hari Susmayanti
Tribun Jogja/Alexander Ermando
Eri Triaswati, penggerak usaha pembuatan kain bermotif Eco Print 

"Agar warnanya tidak pudar, setelah dikukus langsung diangin-anginkan selama seminggu. Kemudian dicuci dengan air yang sudah dicampur tawas atau kapur gamping," jelas Eri.

Tidak main-main, kain Eco Print hasil karya ibu dan anak tersebut sudah menembus pasar Australia. Keduanya bahkan secara rutin mengirimkan pesanan ke Negeri Kangguru tersebut.

Selain Australia, untuk dalam negeri pemasaran kain tersebut telah mencapai Jakarta hingga Bali. Per bulannya, Eri dan putrinya dibantu oleh 3 karyawan mampu membuat 80 hingga 100 lembar kain.

Selain kain, Alfshine juga menyediakan produk pakaian jadi untuk pria dan wanita serta berbagai aksesoris lainnya. Semuanya menggunakan motif Eco Print.

Syarat Playground Ramah Anak Salah Satunya Adalah Terbebas dari Asap Rokok

"Rentang harga kain mulai Rp 300 ribu hingga Rp 1,4 juta untuk ukuran 2 meter. Ada juga yang sampai Rp 2 juta, tergantung jenis kain hingga kerumitan motifnya," jelas Eri.

Eri mengaku senang menjalani usaha produksi Eco Print tersebut. Sebab ia mengatakan usaha tersebut setidaknya tidak sepenuhnya beresiko merusak alam.

Lewat produknya ini pula ia mengkampanyekan agar masyarakat kembali menunjukkan rasa kepeduliannya terhadap alam lingkungan sekitarnya.

Salah satunya dengan ajakan menanam pohon yang daunnya menjadi bahan untuk Eco Print.

"Jadi kami tetap melestarikan pohon-pohon yang menjadi sumber bahan produk," kata Eri. (Tribunjogja I Alexander Ermando)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved