Jawa

Aksi Ratusan Pelajar Bersihkan Candi Borobudur di Hari Purbakala Nasional

Aksi bersih Candi ini sebagai aksi yang nyata untuk mengenalkan upaya pelestarian cagar budaya kepada anak-anak muda.

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM / Rendika Ferri
Ratusan pelajar terjun membersihkan candi dalam Aksi Bersih Candi, Hari Purbakala Nasional ke-106, oleh Balai Konservasi Borobudur di Candi Borobudur, Magelang, Jumat (14/6/2019). 

Para pengunjung pun sesekali berhenti untuk sekedar memotret kegiatan peserta.

Mereka juga memberikan pujian kepada mereka.

"They are doing good. Apa yang mereka lakukan perlu untuk dicontoh," kata Benedict, seorang wisatawan asing asal Inggris, menanggapi aksi bersih candi.

"Saya tidak malu, justru bangga dan senang dapat ikut dalam aksi bersih candi ini. Menurut saya, Candi Borobudur adalah warisan luhur bangsa kita yang mesti kita jaga, rawat dan lestarikan. Saya sebagai generasi muda memiliki kewajiban untuk turut merawatnya," kata Nita saat ditemui Tribunjogja.com ketika membersihkan lapisan batuan candi.

Aksi Bersih Candi ini bukan sekedar aksi remeh saja.

Aksi ini untuk memperingati Hari Purbakala Nasional ke-106 yang jatuh pada tanggal 14 Juni 2019 ini, dengan harapan, peringatan hari purbakala tak hanya dijadikan sebagai selebrasi tahunan saja, tetapi harus bermakna, juga dibarengi dengan aksi yang nyata.

Kepala Balai Konservasi Borobudur, Tri Hartono, mengatakan, Candi Borobudur adalah salah satu warisan budaya bangsa yang luhur yang perlu untuk dijaga.

Curi Motor Milik Pemancing, 2 Warga Magelang Dibekuk Polres Kulon Progo

Para generasi muda sebagai generasi penerus perlu untuk belajar merawat dan melestarikannya.

Aksi bersih Candi ini sebagai aksi yang nyata untuk mengenalkan upaya pelestarian cagar budaya kepada anak-anak muda.

"Melalui aksi bersih candi ini kami ingin mengenalkan mereka cara merawat dan melestarikan cagar budaya. Membersihkan cagar budaya tak gampang, memerlukan ketelatenan, keajegan, agar cagar budaya yang kita pelihara dapat lestari. Para generasi muda ini kami ajak agar mereka dapat belajar, kemudian tumnuh rasa peduli. Mereka kemudian dapat mengenalkan teman-teman disekolahnya, sehingga rasa kepedulian dengan cagar budaya semakin tumbuh. Bahkan dengan harapan, mereka ini dapat menjadi relawan pembersih bangunan candi," kata Tri, Jumat (14/6/2019) di sela-sela aksi bersih candi.

Tri mengatakan, Candi Borobudur, cagar budaya yang berusia ribuan tahun, masih rentan terhadap kerusakan.

Kerusakan ini baik dari ancaman biologis, atau bahkan pelapukan secara fisik.

Balai Konservasi Borobudur pun mulai kembali pada perawatan tradisional, ketimbang menggunakan cara-cara kimia yang dapat merusak struktur batuan candi.

Pembersihan batuan candi lebih menggunakan cara mekanis dengan alat-alat sederhana.

Petugas konservasi menggunakan air untuk membersihkan debu dan kotoran pada batuan candi dengan cara disemprot.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved