Kota Yogya
Dinkes Kota Yogya Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Sopir di Terminal Giwangan
Pada pemeriksaan kesehatan tersebut, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menargetkan ada 50 sopir yang diperiksa.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Gaya Lufityanti
"Keamanan transportasi berawal dari kondisi sopir yang sehat. Kalau supir yang tidak sehat, sampai siang ini ada tiga orang. Mereka rata-rata gula tinggi dan hipertensi. Ini tidak layak sehingga nahkoda harus yang layak dan aman, maka harus diganti," ucapnya.
Ia menambahkan, penyebab terjadinya penyakit tidak menular pada sopir bisa berasal dari pola makan.
Penderita gula darah misalnya, dia harus minum obat secara teratur setiap harinya dan diimbangi dengan olahraga.
• Tips Mengemudi Lewat Tol saat Malam Hari dan Penerangan Minim
"Kalau dia kena DM (Diabetes melitus) lalu tidak mengontrol, bisa bahaya. Sementara untuk hipertensi kaitannya dengan psikis atau konsentrasi. Minuman energi juga berdampak negatif. Kalau merasa lebih sehat setelah minum, itu hanya berlangsung sesaat" ujar Tri.
Mereka yang dalam pemeriksaan tersebut diketahui mengalami gangguan kesehatan, akan diarahkan ke pos pengobatan yang juga bekerjasama dengan PMI serta Terminal Giwangan untuk akhirnya mendapatkan obat sesuai dengan keluhan kesehatan.
"Jadi ini penting untuk sopir harus sehat. Kalau kena gula darah, sewaktu-waktu terlalu tinggi atau terlalu rendah, bisa pingsan. Begitu juga hipertensi," ungkapnya.
Pada pemeriksaan kesehatan tersebut, Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta menargetkan ada 50 sopir yang diperiksa.
Adapun pemeriksaan mencakup cek gula darah, tensi, kolestrol, alkohol, dan narkoba.
"Alhamdulillah untuk alkohol dan narkoba tidak ditemukan. Tahun kemarin juga tidak ada sopir yang positif mengonsumsi alkohol dan narkoba," pungkasnya.(*)
