Kesehatan
RS Siloam Yogyakarta Beri Edukasi Pertolongan Pertama pada Kecelakaan
Health Talk kali ini membahas mengenai 'Management on Trauma' bersama Head of Emergency Departement RS Siloam dr Ida Ayu Putu Diana Janaki.
Penulis: Noristera Pawestri | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Noristera Pawestri
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Sebagai wujud kepedulian, RS Siloam Yogyakarta melalui kegiatan Corporate Social Responsibillity (CSR) berbagi kasih bersama Yayasan Sayap Ibu dengan menyelenggarakan Health Talk pada Selasa (21/5/2019).
Health Talk kali ini membahas mengenai 'Management on Trauma' bersama Head of Emergency Departement RS Siloam dr Ida Ayu Putu Diana Janaki.
Kegiatan ini untuk mengedukasi masyarakat agar memahami bagaimana memberikan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) dengan baik dan benar.
• Dua Rekomendasi Brand Fashion Lokal Kekinian
Ida Ayu menjelaskan langkah-langkah P3K pada kasus kecelakan lalu lintas.
"Dasar melakukan pertolongan kecelakaan lalu lintas harus cepat karena penanganan harus cepat, kemudian yang kedua harus benar, karena salah penolong bisa memperparah kondisi korban," ujarnya pada Tribunjogja.com.
Agar pertolongan sesuai dengan indikasi, maka harus mengetahui langkah-langkah untuk melakukan pertolongan.
Ia menuturkan, apabila ada kecelakaan lalu lintas di jalan, maka langkah pertama yang harus dilakukan yakni dengan meminta bantuan tenaga medis dengan menelepon ambulan.
"Karena tidak bisa menolong sendiri, apalagi bila luka parah. Jadi simpan nomor emergency di kontak handphone masing-masing. RS Siloam sedang mengkampanyekan masyarakat agar menyimpan nomor telepon ambulan, karena penting," lanjutnya.
• DPK PPNI RS Siloam Yogyakarta Beri Penyuluhan Kesehatan pada Siswa TK Negeri 2 Pakem
Setelah itu, langkah yang dilakukan adalah dengan melihat kondisi korban dan lingkungannya.
Sehingga pastikan kondisi dan lingkungan aman untuk dilakukan pertolongan.
Kemudian ketahui jumlah korban ada berapa, sehingga ketika menelepon bantuan, tim medis juga dapat menyiapkan sumber dayanya.
Ia mengatakan, hendaknya si penolong juga dapat mengetahui kondisi korban untuk melakukan penanganan.
"Kita lihat korban merespon atau tidak. Bila tidak merespon maka cek pergerakan napas ada detak jantung tidak. Jangan memindahkan korban ke pinggir jalan, karena bisa berpotensi semakin parah seperti patah tulang. Jangan dipindah, tapi amankan," terangnya.
• Momentum Hari Ibu, RS Siloam Yogyakarta Bagikan Kue pada Pasien
Ida Ayu menyebutkan beberapa kesalahan signifikan yang kerap dilakukan ketika memberikan pertolongan pada korban kecelakaan lalu lintas.