Bisnis
Tukar Uang Baru Lebih Mudah dan Dekat
Terkait penukaran uang baru di Ipda Tut Harsono, Hilman menjelaskan nantinya akan ada 9 mobil perbankan yang ada di sana secara bergiliran.
Penulis: Kurniatul Hidayah | Editor: Ari Nugroho
Laporan Reporter Tribun Jogja Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Bank Indonesia (BI) bersama pihak perbankan membuka layanan penukaran uang baru di Depan Rumah Dinas Walikota Yogyakarta atau samping Kantor Balaikota Yogyakarta Jalan Ipda Tut Harsono, Kamis (16/5/2019).
Hal tersebut dimanfaatkan oleh warga untuk mengakses layanan penukaran uang baru.
Salah satunya adalah Anik Yasno yang merupakan warga Kelurahan Rejowinangun, Kecamatan Kotagede.
Ia mengaku senang dengan adanya layanan tersebut.
Ia yang tinggal tak jauh dari Balaikota menjadi mudah untuk menukarkan uang baru di pertengahan bulan puasa ini.
• Bank Indonesia Yogyakarta Luncurkan Layanan Penukaran Uang Baru, Berikut Jadwal dan Lokasinya
"Di sini lebih cepat dan dekat. Dulu kalau tukar harus di BI dan waktu itu kehabisan pecahan Rp 5ribu dan Rp 2ribu. Ini tukar lebih awal biar nggak kehabisan. Langsung tukar 1 paket yakni Rp 3,8juta, bisa buat sehari-hari juga nanti sisanya," jelasnya, setelah menukar uang baru.
Deputi Bank Indonesia, Sri Fitriani mengatakan bahwa tahun ini, pihaknya mencoba meningkatkan kerjasama dengan Pemkot dan Pemda.
"Tidak hanya pelayanan kepada instansi tertentu, tapi juga di Pemda dan Pemkot di mana itu menjadi titik strategis agar masyarakat agar bisa mendapatkan pelayanan. Mereka tidak perlu menukar di tempat lain yang belum terjamin keaslian dan keamanannya," bebernya.
Balaikota sendiri, tambahnya, merupakan salah satu titik strategis.
Hal ini lantaran banyak warga Kota Yogyakarta yang datang ke Balaikota untuk mengakses pelayanan publik serta banyak kendaraan lalu lalang yang lewat di sekitarnya, baik warga sekitar, pekerja, mahasiswa, dan sebagainya.
• Layanan Kas Keliling BI Layani Penukaran Uang Baru Tanpa Biaya
"Maka kami sepakat dengan Pemkot Yogyakarta untuk membuka layanan penukaran uang drive thru ini, meski saat ini lalu lintasnya belum khusus," ungkap Sri.
Ia menambahkan, tahun ini pihaknya memperkuat kerjasama dengan perbankan.
Setidaknya ada 9 bank yang diajak serta untuk pelayanan penukaran uang baru tersebut.
Mulai dari Mandiri, Mandiri Syariah, BRI, BRI Syariah, BNI, BTN, Bank CIMB niaga, Bank Permata, dan BPD.
"Kita ajak BPR untuk melakukan penukaran. Kita ajak bekerjasama untuk BPR membuka loket penukaran uang baru. Ini menambah jumlah layanan di masyarakat. Harapannya masy lebih nyaman," ucapnya.
Sri menambahkan, selain penukaran uang baru melalui mobil perbankan atau drive thru tersebut, ada juga penukaran uang baru di 56 loket bank dan 30 kas hilir BI.
"Jumlahnya meningkat, kalau dulu 56 titik sekarang jadi 96 titik," ucapnya.
• Gandeng Perbankan, BI Yogyakarta Luncurkan Layanan Kas Keliling Penukaran Uang Baru
Kepala Kantor Perwakilan BI DIY Hilman Tisnawan mengatakan bahwa tahun ini uang yang disiapkan untuk seluruh DIY menacapai Rp 5,6 triliun dari sebelumnya atau tahun lalu sebesar Rp 5,2triliun.
Penambahan tersebut lantaran kebutuhan uang di Yogyakarta tidak hanya untuk warga saja, tapi juga wisatawan yang banyak mengakses ATM di seluruh DIY.
"Jadi bukan hanya untuk tukar di sini. Kalau di sini kan untuk pecahan kecil saja. Lainnya untuk mengisi ATM juga," terangnya.
Hilman mengatakan bahwa BI pusat menginstruksikan untuk memperbanyak titik penukaran uang baru di masyarakat.
Sesuai dengan Undang-Undang Mata Uang disebutkan bahwa Bank Indonesia beserta perbankan menyediakan uang kepada masyarakat dalan jumlah pecahan dan lokasi di manapun.
"Maka tidak boleh terlalu jauh, meski kalkulasi bisnis perbankan rugi. Tapi tetap harus dilakukan karena ada kewajiban," ucapnya.
• Tidak Ada Batasan Penukaran Uang
Terkait penukaran uang baru di Ipda Tut Harsono, Hilman menjelaskan nantinya akan ada 9 mobil perbankan yang ada di sana secara bergiliran.
Jam pelayanan dibuka dari Senin hingga Jumat dari pukul 09.00-13.00, kecuali Jumat 09.00-11.00.
Setiap orang bisa menukarkan uang baru dengan pecahan uang per 100 lembar.
Mulai dari Rp 20ribu, Rp 10ribu, Rp 5ribu, Rp 2ribu, dan Rp 1ribu. Warga bisa menukarkan uang baru satu paketnya senilai Rp 3,8juta untuk 5 pecahan tersebut.
"Saya mengimbau agar masyarakat tidak mencari di tempat tidak resmi. Kami melakukan pelayanan maksimal. Kalau di luar mereka menukar uang, mereka harus bayar lebih. Ini merugikan. Saya berharap masyarakat di tahun ini tidak ada yang dirugikan. Maka kami bertekad membuka titik-titik yang lebih dekat," pungkasnya.(TRIBUNJOGJA.COM)