Kisah Nenek Diana dan Karim Maullah, Siswa Kelas 3 SD yang Viral Naik KRL Sendirian ke Sekolah

Cerita tentang Karim beredar di media sosial belakangan ini. Dalam foto yang beredar, Karim saat itu duduk di bangku KRL dengan seragam sekolahnya

Editor: Iwan Al Khasni
(KOMPAS. COM/CYNTHIA LOVA)
Diana, nenek Karim dan Karim di Jalan Arif Rahman Hakim, Selasa (30/4/2019) 

Pemberani dan Mandiri, Karim Maullah (10), bocah kelas 3 SD menempuh perjalanan jauh dari tempat tinggalnya di Kemayoran, Jakarta Pusat menuju Sekolah Masjid Terminal (Master) Depok, Jawa Barat.

Sehari-hari, Karim pergi ke sekolahnya di Depok menggunakan KRL commuter line. Tak ditemani orangtua, ia berangkat seorang diri.

Cerita tentang Karim beredar di media sosial belakangan ini. Dalam foto yang beredar, Karim saat itu duduk di bangku KRL dengan seragam sekolahnya dan beralaskan
sandal karena ia tak punya sepatu.

Berangkat sendiri ke sekolah karena nenek sakit, Tribunjogja.com melansir laporan Kompas.com bertemu dengan nenek Karim, Diana (61) yang saat itu sedang menjemput
cucunya pulang dari Sekolah Master yang terletak di samping Terminal Depok.

Diana menceritakan bagaimana Karim akhirnya berani berangkat sekolah seorang diri dengan menempuh perjalanan jauh. Ia mengatakan, pada awal masuk sekolah, mulanya
Karim diantar jemput olehnya.

“Cuma karena saya sakit pengapuran dan sempat dirawat di rumah sakit akhirnya Karim berangkatnya sendirian,” ucap Diana sambil tersenyum tipis.

Ia mengaku sempat khawatir lantaran membiarkan anak sekecil Karim harus naik KRL sendirian tanpa pengawasan siapa-siapa.

Namun, kekhwatiran tersebut hilang oleh kemauan dan semangat Karim untuk menimba ilmu.

“Karim bilang ke saya, 'Sudah tidak apa-apa, Nek, aku berangkat sendiri, aku berani kok. Nenek sembuh aja ya dulu',” ucap Diana menirukan perkataan Karim sambil
meneteskan air mata.

Akhirnya Karim sering berangkat sendiri ke sekolah.

Diana menyempatkan diri menjemput Karim jika kakinya tidak sedang sakit parah, meski saat ini pun ia masih harus menggunakan tongkat untuk berjalan.

Bangun pukul 03.00 Diana mengatakan, semangat Karim untuk sekolah sangat lah tinggi.

Karim bangun tidur dan mempersiapkan keperluannya sendiri untuk sekolah sejak pukul 03.00 WIB. “

Dia yang bangunin saya, Mbak tiap hari kalau mau berangkat, ‘Nek bangun, Nek, aku mau sekolah, aku sudah siap,’ ” kata Diana.

Karim pun berangkat subuh dari Stasiun Kemayoran diantar oleh kakeknya yang bekerja sebagai tukang ojek.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved