Jawa
Berkunjung ke Kampoeng Dolanan Nusantara di Borobudur, Kampung Unik dengan Konsep 'Dolanan'
Ada sebuah kampung unik di sekitar kawasan Candi Borobudur dimana pengunjung dapat bermain berbagai permainan tradisional atau dolanan.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Ari Nugroho
Dikatakannya, wisata jika hanya untuk berfoto-foto saja, dipamerkan di media sosial, tidak akan ada nilai yang bisa dipetik.
Namun jika dikemas dengan edukasi, maka anak akan mendapat pengetahuan, tidak hanya mengunjungi destinasi saja.
• Spot Foto Asyik Punthuk Setumbu Borobudur Ditemukan Orang Ini. Bagaimana Ceritanya?
"Berwisata kalau hanya foto-foto tidak ada nilai disitu, untuk pamer di medsos, cukup disitu, tapi nilai tidak tersampaikan. Tetapi kalau kita mengemas edukasi, maka anak akan mendapat pengetahuan," kata Abbet.
Konsep dolanan ini dipilih bukan juga karena kebetulan.
Dolanan atau permainan tradisional ini dapat mengajarkan keluhuran, budi pekerti yang luhur.
Permainan tradisional terkandung banyak nilai positif, edukasi, ketrampilan, bahkan hingga gotong royong.
Hal tersebut, tentunya tidak bisa didapatkan dengan bangku sekolah saja.
"Kita ingin mengenalkan keluhuran, budi pekerti yang luhur. Permainan tradisional punya banyak nilai positif edukasi, keterampilan, gotong royong. Hal ini tentu tidak didapatkan di bangku sekolah. Ini akan dapat ditanamkan ke generasi muda, agar mereka punya sikap. Dengan bermain, mereka juga memiliki ketangkasan fisik, dan tubuh yang sehat," ujar Abbet.
Destinasi wisata yang cukup baru di Candi Borobudur ini cukup ramai dikunjungi oleh masyarakat.
Setiap bulan, rata-rata ada sebanyak 300-400 pengunjung yang datang.
Mereka tak hanya bermain atau dolanan di Kampoen Dolanan Nusantara saja, tetapi juga ikut live in atau mencoba pengalaman hidup di desa.
Untuk mendapatkan pengalaman jelajah kampung dan hidup di desa, biaya yang dikeluarkan cukup murah.
Paket live in ditawarkan dari Rp 100-300 ribu per paket.
Biaya itu sudah termasuk fasilitas, akomodasi, makan, kegiatan dan tempat tinggal.
• Westlife Akan Tampil di Pelataran Candi Borobudur pada Agustus Mendatang
"Para warga pun terbuka menerima para pengunjung. Rumah-rumah di kampung disulap menjadi homestay yang nyaman untuk para pengunjung tinggal. Ada sebanyak 20 lebih homestay. Di sini, berimbas kepada perekonomian pedesaan secara tidak langsung. Masyarakat mendapatkan manfaat dari adanya pariwisata di sini," tutur Abbet.