Sains

Mikro Plastik juga Menyebar Lewat Udara

Konsentrasi tinggi yang tersebar di udara dapat menimbulkan masalah saluran pernapasan serius, terutama pada kondisi ruangan minim ventilasi.

Editor: Ari Nugroho
Oregon State University
Mikroplastik 

TRIBUNJOGJA.COM – Plastik merupakan bahan yang paling populer sebagai pembungkus makanan, barang, ataupun belanjaan.

Meski upaya untuk mengurangi penggunaannya terus dikampanyekan, tetapi efek penggunaannya selama ini telah merubah kondisi Bumi kita.

Bahkan, plastik telah mencapai tempat paling terpencil di Bumi sekalipun.

Peneliti dari University of Strathclyde, Skotlandia dan EcoLab, Prancis, menghabiskan waktu lima bulan untuk mengoleksi serat plastik di beberapa titik tertinggi Pegunungan Pyrenees, di perbatasan Prancis-Spanyol.

Studi ini bertujuan untuk mengukur seberapa banyak plastik yang tersebar di atmosfer, dan memahami bagaimana pergerakan partikel mikroplastik hingga tersebar ke seantero Bumi, serta bahaya yang mungkin ditimbulkannya.

Temuan dari studi ini, yang dipublikasikan di jurnal Nature Geoscience, mengungkap bahwa hujan, salju, dan angin membawa mikroplastik setidaknya sekitar 100 kilometer hingga berakhir di kawasan terpencil yang sebelumnya bebas limbah.

Viral, Plastik Bungkus Indomie Berusia Belasan Tahun Ditemukan Masih Utuh

“Transportasi melalui atmosfer ini memungkinkan pergerakan mikroplastik jauh dari sumber polusinya, menuju lingkungan yang masih asri”, ujar Steve Allen, peneliti dari University of Strathclyde yang terlibat dalam studi ini, seperti dilansir dari Scientific American, Senin (15/4/2019).

Berdasarkan sampel yang dikoleksi dari Pegunungan Pyreneese, ditemukan serat plastik, lapisan tipis, maupun pecahan botol dengan berbagai ukuran.

Sebagian besar terbuat dari polystyrene, polyethylene, dan polypropylene yang umum dijumpai pada kantung plastik, botol plastik sekali pakai, dan styrofoam.

“Kita mengantisipasi keberadaan mikroplastik di lokasi, namun tidak sebanyak ini. Hal ini menandakan bahwa kita menghadapi permasalahan yang jauh lebih besar dari yang kita duga sebelumnya”, kata Deonie Allen, peneliti lain dalam riset yang sama.

Mikroplastik adalah pecahan kecil dari objek berbahan plastik (seperti botol atau kantung plastik) yang terpisah seiring proses penguraian.

Partikel mikroplastik ini memiliki ukuran yang beragam, mulai dari seukuran bulir beras hingga sekecil virus, dan tersusun atas berbagai jenis polimer serta bahan kimia tambahan lainnya.

Sebelumnya, penelitian yang mendeteksi penyebaran mikroplastik di lingkungan terfokus pada perairan dan lautan.

Paus Hamil Ditemukan Mati dengan Perut Penuh Plastik

Partikel mikroplastik yang tersebar di berbagai perairan telah ditemukan sebagai penyebab permasalahan sistem pencernaan dan mengurangi kemampuan reproduksi berbagai biota air tawar maupun lautan.

Mikroplastik ini juga dapat mengancam kesehatan manusia.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved