Progres Bandara NYIA Kulonprogo Jelang Operasional Minimum pada Akhir April 2019
Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo dijadwalkan bakal beroperasi minimum pada akhir April 2019
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Muhammad Fatoni
TRIBUNJOGJA.COM, KULONPROGO - Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kulonprogo dijadwalkan bakal beroperasi minimum pada akhir April 2019.
PT Angkasa Pura 1 menjadwalkan, pada akhir April 2019 ini bandara internasional Yogyakarta tersebut sudah bisa dioperasikan secara terbatas.
Jadwal operasional minimum bandara NYIA Kulonprogo pada akhir April 2019 molor dari jadwal sebelumnya, yang sedianya pada pekan pertama April lalu.
PT Angkasa Pura 1 pun telah menjadwalkan sejumlah agenda dan persiapan jelang operasi minimum bandara NYIA Kulonprogo.

Satu di antaranya adalah mempersiapkan kelengkapan moda transportasi terpadu.
Juru Bicara Proyek Pembangunan NYIA PT Angkasa Pura I, Agus Pandu Purnama, mengatakan ada beberapa jenis armada angkutan penumpang yang akan digunakan untuk menunjang bandara tersebut saat pengoperasian penerbangan internasional nanti.
Moda transportasi tersebut di antaranya adalah 12 unit bus DAMRI, 15 unit bus Shuttle-Ku, serta 20 unit armada taksi.
Armada tersebut akan dikerahkan untuk mengangkut penumpang menuju bandara ini dari sejumlah titik di pusat kota Yogyakarta dan beberapa wilayah lain.
Selain itu, ada rangkaian kereta api yang akan dioperasikan PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk mendukung mobilitas penumpang menuju bandara yang rencananya bernama resmi Bandara Internasional Yogyakarta (BIY/YIA) ini.
Baca: Operasikan NYIA, AP I Siapkan Komite Keselamatan dan Keamanan Bandara
Baca: Operasi Minimum Akhir April, NYIA Bakal Didukung Multi Moda Transportasi
Baca: Rekor dan Catatan Sejarah di Balik Pembangunan Bandara NYIA Kulonprogo, Proyek Tercepat PT AP 1
Khususnya penumpang dari Stasiun Tugu, Lempuyangan, dan Maguwo yang kemudian diangkut hingga Stasiun Wojo di Purworejo, Provinsi Jawa Tengah.
"Lalu lintasnya disesuaikan dengan jadwal penerbangan. Paling tidak, penumpang harus sudah tiba di bandara sejak 3 jam sebelum jadwal keberangkatan penerbangan dan keretanya akan menyesuaikan," kata Pandu, akhir pekan lalu.
Simulasi Operasional
Selanjutnya, pada 26 April akan dilakukan simulasi untuk full operation atau operasional.
Kegiatan ini melibatkan multi moda dari angkutan bus, taksi, kereta api, dan kendaraan pribadi.
Ada sekitar 175 orang yang akan terlibat mempraktikan simulasi tersebut.

Mulai dari keberangkatan menuju bandara, tiba di bandara dan melakukan check in, memasuki gate keberangkatan dan garbarata hingga masuk pesawat serta sebaliknya.
Pesawat Boeing 737-800 yang dioperasikan Garuda Indonesia rencananya akan dilibatkan dalam simulasi itu untuk uji coba pendaratan.
Rencananya pesawat ini mengangkut penumpang dari Jakarta.
"Dengan begitu, tanggal 29 April nanti sudah bisa dilakukan inaugural flight (penerbangan perdana) karena semua parameter dari Kementerian Perhubungan sudah terpenuhi. Temuan minor dari verifikasi Kemenhub kita selesaikan di tanggal 15 ini," kata Pandu.
Penerbangan Internasional
Untuk persiapan peresmian operasi penerbangan internasional di NYIA, kata Pandu, airside sudan hampir rampung 100 persen.
Pengecatan marka di runway sepanjang 3.250 meter berikut taxyway, dan apron sudah dilakukan sejak Kamis (11/4/2019) dan ditargetkan rampung segera.
Sedangkan di area terminal secara fasilitas sudah hampir rampung juga.
Instalasi listrik dan air bersih sudah terpasang sedangkan persiapan mitra penyewa gerai komersil (tenant) untuk operasi sudah sekitar 60 persen dan sedang digelar kick off meeting.
"Termasuk UMKM dari kabupaten/kota di DIY sudah jadi spot-nya dan mereka akan ikut masuk," imbuh Pandu.
Ia memastikan, empat penerbangan internasional di Bandara Adisucipto Yogyakarta bakal dipindahkan untuk operasi di NYIA akhir April nanti.
Yakni, penerbangan oleh Air Asia dan Silk Air.
Sebetulnya di Adisucipto ada 6 jadwal penerbangan ke luar negeri namun dua di antaranya campuran antara penerbangan domestik dan luar negeri.
97 Persen
Project Manager Pembangunan NYIA PT Angkasa Pura I, Taochid Purnama Hadi, menambahkan, perkembangan pembangunan fisik NYIA untuk persiapan operasi penerbangan internasional sudah mencapai 97 persen sedangkan untuk menuju full operation di akhir tahun sudah 47 persen.
Dia menyebut, fasilitas airside (sisi udara) seperti landasan pacu, taxyway, dan apron sudah rampung serta telah dipasang garis marka maupun sistem tata lampu.
Pihaknya akan menggelar tes untuk garbarata dan dimintakan sertifikasi serta beberapa pekerjaan lain.
"Kami belum bisa janji apa-apa dulu untuk full operation. Yang jelas, kami siapkan semuanya dengan rapi dan baik sehingga begitu dibuka semua fasilitas sudah tersedia secara baik," kata Taochid. (*/tribunjogja.com)