Bisnis
Menilik Tren Co-Working Space di Yogyakarta
Konsep dan fasilitas yang ditawarkan Co-working space dianggap tepat untuk menjadi ruang dalam mengelaborasikan ide dan mengerjakan apapun.
TRIBUNJOGJA.COM - Yudha Prawira (36) tampak khusyuk memandangi layar komputer jinjingnya saat ditemui di satu dari beberapa ruang kerja bersama (Co-Working Space) di wilayah Demangan, Yogyakarta, Rabu (10/4/2019) siang.
Yudha menjadi satu dari sekian penyewa dan pengunjung yang kerap menghabiskan waktu untuk mengerjakan apa saja di Sinergi Co-Working Space.
Co-Working Space memang sedang tumbuh menjamur dalam beberapa waktu belakangan.
Konsep dan fasilitas yang ditawarkan dianggap tepat untuk menjadi ruang dalam mengelaborasikan ide dan mengerjakan apapun.
Baca: Menikmati Manis-Gurihnya Gurameh Bakar Ala Jambon Resto
Yudha bekerja di salah satu perusahaan rintisan (startup) luar negeri yang bergerak di bidang kepariwisataan.
Ia mengakui, Yogyakarta yang terkenal dengan ikon wisatanya menjadi pasar yang potensial untuk dikembangkan.
Tempatnya bekerja sendiri bernama PT Travlr Guide Indonesia dan berkantor pusat di Bali yang telah berkembang cukup bagus.
Startup tersebut baru didirikan kurang lebih satu bulan di Yogyakarta dan Ia didapuk sebagai Human Resource Officer & Operation.
"Jadi lebih fokus dalam jasa pelayanan informasi wisata atau pemasaran ke wilayah lain. Kerjasamanya biasanya dengan instansi pemerintahan," kata Yudha pada Tribunjogja.com.
Baca: Festival Ingkung Ayam dan Miedes Khas Bantul, Upaya Menjaring Wisatawan Melalui Potensi Kuliner
Karena masih dalam tahapan pengembangan, perusahaannya masih fokus dalam perekrutan dan pengembangan tim digital.
Tim tersebut nantinya bertugas untuk membuat konten dan berbagai macam hal lain guna memasarkan destinasi wisata.
"Misalnya pembuatan web, pembuatan konten dan mengembangkan. Bisa juga update hal-hal lain seputar data dan dokumen lain yang berhubungan dengan kepariwisataan," ujarnya.
Menurut Yudha, konsep yang ditawarkan oleh Co-Working Space cukup membantu, terutama bagi pekerja startup.
Cukup datang dengan membawa komputer jinjing dan peralatan kerja lain, sementara fasilitas lain telah disediakan di tempat.
"Lagi pula karena kita masih baru buka juga ya, jadi lebih efisien begini dari pada sewa kantor konvensional. Tapi ya disini tempatnya terbatas," tambahnya.