Travel
Menikmati Manis-Gurihnya Gurameh Bakar Ala Jambon Resto
Mengkonsumsi ikan belakangan ini seakan menjadi tren di kalangan masyarakat.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Hari Susmayanti
Laporan Reporter Tribun Jogja Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM - Mengkonsumsi ikan belakangan ini seakan menjadi tren di kalangan masyarakat. Belum lagi dengan upaya pemerintah agar masyarakat lebih rajin mengkonsumsi salah satu protein hewani tersebut.
Jambon Resto yang berada di Dusun Jambon, Trihanggo, Gamping, Sleman justru sejak lama sudah melihat peluang dalam menyajikan makanan berbasis ikan. Rumah makan keluarga ini juga tergolong legendaris di DIY.
Hera, Marketing Jambon Resto menyebut Gurameh Bakar menjadi menu unggulan. Menu ini juga termasuk sering dipesan oleh konsumen.
"Kami berikan bumbu-bumbu spesial yang menjadikannya khas ala Jambon Resto," jelas Hera, Senin (11/03/2019).
Baca: 4 Golongan Orang yang Dilarang Konsumsi Jahe
Tribunjogja.com pun berkesempatan mencicipi Gurameh Bakar ala Jambon Resto tersebut. Saat diiris, dagingnya yang berwarna putih bersih menunjukkan ikan tersebut dimasak dalam kondisi sangat segar.
Begitu masuk ke mulut, rasa rempah yang manis-gurih langsung menerpa lidah. Meskipun demikian, citarasa asli daging ikan gurameh tetap terjaga.
Selain Gurameh Bakar, Jambon Resto juga menyediakan menu unggulan lain, seperti Hotplate Kangkung, Udang Bakar Manis ala Jambon Resto, hingga Terong Goreng.
Terong Goreng di sini disajikan dalam tampilan yang unik. Potongan terong yang cukup besar dibalut dengan tepung terigu, bentuknya menyerupai serabi. Menu ini juga disajikan dengan bumbu yang manis dan gurih.
Baca: 3 Macam Jus yang Bikin Mata Semakin Sehat
Sedangkan untuk minuman, Hera menyebut Es Kliyengan dan Jus Jambon Resto sebagai rekomendasi. Es Kliyengan serupa dengan Es Teler, hanya dengan sedikit modifikasi.
"Selain isinya komplit, ada tambahan es krim durian di atasnya," jelas Hera.
Jambon Resto tidak melulu soal makan ikan, tetapi juga refreshing. Terdapat dua kolam yang terletak di depan dan belakang resto. Pondok-pondok alias saung pun dibangun mengelilingi kolam.
Pengelola juga menyediakan dua buah getek alias rakit di masing-masing kolam. Getek beratap digunakan sebagai "transportasi" di kolam belakang.
Sementara pengunjung bisa menggunakan getek di kolam depan sebagai tempat makan. Mereka tinggal mendayung lalu menikmati sajian di tengah kolam.
Baca: Hidangan Sushi Pisang Alternatif Pangan NonBeras
"Kami juga menyediakan pemancingan ikan, di mana mereka juga boleh membawa peralatan sendiri," kata Hera.