Bantul
Embung Salah Satu Solusi Atasi Bencana di Bantul
Sebagai solusi meminimalkan potensi banjir, selain penataan atau normalisasi sungai, pembuatan embung ternyata juga diperlukan.
Penulis: Amalia Nurul F | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Kabupaten Bantul sebagai daerah hilir harus waspada terhadap potensi bencana.
Meluapnya air sungai saat hujan lebat seolah sudah menjadi langganan.
Sebagai solusi meminimalkan potensi banjir, selain penataan atau normalisasi sungai, pembuatan embung ternyata juga diperlukan.
Hal tersebut dikatakan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul Dwi Daryanto.
Katanya, membuat embung bisa menjadi salah satu solusi untuk menampung debit air sungai yang tinggi saat musim hujan.
Baca: Cegah Banjir dan Kurangi Debit Air Sungai Oya, Sultan Rencanakan Bangun Embung di Bantul
"Embung itu bisa menjadi salah satu solusi," kata Dwi. Namun, sebelum membuat embung harus dilakukan kajian untuk mengetahui kondisi sekitar yang akan dibuat embung.
"Masih dalam proses pengkajian. Dan masih dicarikan lahan yang pas, dicarikan Sultan Ground. Tidak terlalu luas tidak apa-apa," terangnya.
Pembuatan embung ini diharapkan menjadi prioritas agar dapat mengurangi risiko bencana.
"Ini harus menjadi prioritas, karena embung dapat menjadi solusi mengurangi debit air Sungai Opak dan Sungai Oya," tuturnya.
Baca: Tahun Ini, Pemerintah Akan Bangun Embung di Prambanan
Sebelumnya, dari sisi pertanian, Kepala Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan (DPPKP) Bantul, Pulung Haryadi menyebut memang perlu dibangun embung untuk menyokong irigasi lahan kritis.
"Embung sebagai pengembangan untuk daerah yang kritis, biasanya tidak ada saluran irigasi (di lahan kritis)," kata Pulung.
Lanjutnya, embung dapat dimanfaatkan untuk irigasi sehingga memperluas areal tanam.
Embung juga dapat berfungsi untuk mengatasi krisis air.(TRIBUNJOGJA.COM)