Kulon Progo
Jelang Operasi Terbatas, Bandara NYIA Kulon Progo Jalani Verifikasi Kelayakan Pekan Depan
Bandara NYIA Kulon Progo rencananya bakal menjalani tahap verifikasi kelayakan operasi penerbangan pada pekan depan.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Gaya Lufityanti
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Pengerjaan pembangunan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) kian intensif dilakukan jelang masa pengoperasian minimum pada April 2019 mendatang.
Bandara baru itu rencananya bakal menjalani tahap verifikasi kelayakan operasi penerbangan pada pekan depan.
Project Manager Pembangunan NYIA PT Angkasa Pura I, Taochid Purnama Hadi mengatakan target operasi minimum NYIA masih sesuai rencana semula yakni April 2019 meski belum diketahui pasti tanggal seremoninya.
Pada saat itu, NYIA akan beroperasi untuk jenis penerbangan internasional.
Baca: 8 Langkah Mudah Quick and Fresh Make Up Look dari Emina Cosmetics
Maka itu, pekerjaan di lapangan terus dikebut dengan sekitar 5.400 pekerja yang terlibat di dalamnya.
Adapun progres pembangunan NYIA untuk menghadapi operasi minimum disebutnya sudah mendekati 90 persen.
Sedangkan secara total progress (keseluruhan hingga tuntas) sekitar 38 persen.
Area runway (landasan pacu) sudah menjalani proses pengaspalan untuk lapis terakhirnya dan sudah teraspal sekitar 2.000 meter dari total panjang runway 3.250 meter.
Pekerjaan tengah dikebut untuk kemudian pemasangan lampu-lampu dan sepekan ke depan diharapkan sudah mulai pembuatan marka landasan (marking).
Pada area terminal, menurutnya sudah masuk tahap finishing.
Untuk pengoperasian minimum nanti, garbarata (belalai pendekat ke badan pesawat) sudah terpasang tiga unit dan akan dipasang satu lagi.
"Jadwal operasi minimum masih tetap April hanya untuk tanggalnya belum ada kepastian.Kami juga masih menunggu verifikasi internal dan dari Kementerian Perhubungan. Diharapkan pekan depan sudah bisa jalan verifikasinya," jelas Taochid pada Tribunjogja.com, Jumat (29/3/2019),
Baca: Bandara NYIA Kulonprogo Ditargetkan Beroperasi pada 7 April 2019, Berikut Progres dan Kesiapannya
Dalam tahap verifikasi yang bakal berlangsung selama beberapa hari itu, semua aspek akan dinilai pihak Kementerian Perhubungan untuk pengukuran kelayakan NYIA dalam operasi transportasi udara.
Antara lain dari sisi kualitas infrastruktur, kesiapan fasilitas, konsep operasional, hingga aspek keselamatan dan keamanannya.
Taochid berharap, hasil verifikasi bersifat rekomendasi (keputusan pengoperasian sambil dilakukan perbaikan) alih-alih mandatory (perbaikan terlebih dulu sebelum dioperasikan).
Pihaknya berusaha menyelesaikan semua kriteria standar operasi dan tim proyek menilai NYIA sudah mencukupi secara part to part (antar bagian) untuk bisa beroperasi.
Namun, keputusan akhir menurutnya ada di pihak kementerian sebagai regulator.
Seandainya ada catatan bersifat mandatory, diharapkannya tidak terlalu banyak sehingga bisa segera dikejar untuk penyelesaiannya.
Disinggung terkait penolakan warga Jangkaran atas rencana penutupan ruas Jalan Pantai Congot di area proyek untuk pembuatan sodetan drainase dari area landasan pacu, Taochid menyebut hal itu tidak akan menghambat ataupun mempengaruhi proses verifikasi.
Jalan tetap akan dibuka sementara waktu dan tetap bisa diakses oleh masyarakat namun dibatasi hanya untuk kepentingan warga yang memiliki usaha di pantai tersebut.
Seperti nelayan dan petambak.
Jalan tersebut menurutnya sekarang ini masih boleh dilewati mobil dan motor tapi hanya untuk para nelayan saja.
Baca: Jaringan Distribusi Air Bersih untuk NYIA Kulon Progo Rampung Maret Ini
Sedangkan untuk kepentingan wisata tidak diizinkan lagi mengingat lokasi jalan ada di area terbatas yakni di ujung barat area runway sehingga tidak boleh ada lalu lalang orang.
Rencana penutupan jalan secara permanen masih akan dibahas lagi bersama pemerintah daerah.
"Hasil diskusi dengan Pemda kemarin, mereka akan menyiapkan lahan di luar batas bandara (untuk pembuatan jalan pengganti). Siapa yang bangun, nanti kita diskusikan lagi," kata Taochid.
Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo mengatakan pihaknya telah meminta AP I agar menunda rencana penutupan jalan itu jika belum ada solusi untuk pengganti akses warga.
Ia menegaskan, penggantian ruas jalan harus diutamakan sebelum penutupan dilakukan.
Opsi yang bisa dilakukan adalah membuat jalan alternatif pada tepi barat lahan proyek bandara dengan memundurkan pagar pembatas ataupun dibikin bangket untuk badan jalan.
Hal itu menurutnya sudah pernah disampaikannya pada pihak pemrakarsa proyek NYIA meski belum ditindaklanjuti. (*)