Yogyakarta
DPRD DIY : Persoalan TPST Piyungan Mendesak Diselesaikan
Kalangan legislatif meminta persoalan tempat pembuangan sampah terpadu (TPST) Piyungan bisa segera diselesaikan secara tuntas.
Penulis: Agung Ismiyanto | Editor: Gaya Lufityanti
Alternatif kedua, ujarnya, kawasan tersebut membutuhkan peralatan untuk pengelolaan sampah.
Sejauh ini, peralatan masih sangat kurang. Pihak pengelola pun sudah pesan alat baru namun baru mau dilihat.
“Kami usulkan agar ada sewa pihak swasta 1 bulan berupa satu atau dua alat untuk mempercepat meminggirkan sampah dari pinggir jalan ke tengah,” jelasnya.
Mendesak
Persoalan sampah di kawasan ini memang mendesak untuk ditangani.
Hal ini karena warga di sekitar sudah mengeluhkan banyaknya sampah yang berceceran di pinggir-pinggir jalan.
Jika hujan deras, air bercampur lumpur dan sampah akan turun dan mengotori lingkungan.
“Saya membayangkan kalau anak sekolah jatuh harus ganti baju lagi karena kondisi ini. Ini harus segera ditindaklanjuti,” tegasnya.
Baca: Cerita dari Balik Gunung Sampah TPST Piyungan
Dari keterangan beberapa warga, mereka juga membutuhkan penerangan jalan selain infrastruktur yang memadai dan sehat bagi mereka.
Sejumlah instansi pemerintah juga sudah meminta proses pembuangan sampah bisa segera dilakukan kembali.
“Hal ini karena ada 400-500 ton sampah yang dibuang seharinya. Padahal sejak hari Minggu (24/3/2019) lalu belum dibuang dari pasar-pasar. Semua pihak baik pemerintah daerah Provinsi dan Kabupaten Bantul monggo berembug soal ini,” jelasnya.
Yoeke juga berharap agar lokasi pembuangan jauh dari jalan umum.
Sehingga, sampah tidak lagi berceceran atau turun ke jalan dan bisa dilalui lagi oleh masyarakat.
Adapun pihak pengelola TPST Piyungan juga sudah menyiapkan lahan baru.
“Hanya belum memastikan kapan bisa dipakai. Lahan yang sudah ada over kapasitas kalau dipaksakan meluap,” ujarnya. (*)