Jawa
Kerajinan Kerang Cantik dari Kota Magelang Tembus Pasar Internasional
Di tangan Prajoko, sisa hewan laut tersebut diolah menjadi kerajinan yang memiliki nilai ekonomi dan seni yang tinggi.
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Kerang ataupun cangkang, bagi sebagian orang mungkin sekedar dianggap bagian tubuh dari hewan laut saja.
Namun di tangan Prajoko (55), warga Trunan, Kota Magelang, sisa hewan laut tersebut diolah menjadi kerajinan yang memiliki nilai ekonomi dan seni yang tinggi.
Produk tersebut bahkan diminati dan banyak dicari oleh masyarakat mancanegara.
Prajoko sendiri merintis usaha kerang laminasi semenjak tahun 1995 silam.
Mulanya, ia berdagang buku di Bali.
Di daerah Bali memang terkenal akan lautnya, termasuk kerajinan dari hewan laut seperti kerang ini.
Ia pun melirik potensi tersebut dan mengeksekusinya menjadi sebuah usaha kerajinan kerang laminasi.
Usaha produk kerajinan yang dimilikinya menggunakan bahan baku kerang ataupun cangkang untuk dikreasikan atau dibikin menjadi berbagai macam barang, baik untuk hiasan, sebagai pajangan, atau bahkan dapat digunakan sebagai perabot dan barang serba guna lainnya.
"Saya memulai usaha ini dari nol. Sebelum di Magelang, saya bekerja sebagai pedagang buku di Bali periode 1995-1997. Pada tahun 1997, saya di Bali berdagang menyuplai untuk penjual kerajinan. Salah satunya kerang laminasi ini. Saya pun tertarik untuk membuatnya, dan ternyata banyak disukai," kata Prajoko pada Tribunjogja.com.
Prajoko belajar pembuatan kerajinan ini secara otodidak.
Ia juga belajar dari pelaku usaha kerang lain untuk menyempurnakan produk kerajinan yang dimiliknya.
Baca: Pemkot Magelang Dapat Apresiasi Wajib Pajak Terbesar
Bahan baku yang digunakannya adalah cangkang dari kerang simping atau srimping.
Bahan baku ini di luar negeri dikenal dengan sebutan capiz didapatkan dari laut Pantura Jawa.
Ia mengambil bahan baku tersebut dari daerah pesisir, seperti Gresik, Demak, Jepara, Brebes dan Cirebon.
Setiap kali produksi, ia membawa bahan baku dengan bobot sekitar 6-7 ton.
Kerajinan kerang laminasi yang dihasilnya ini mulai dari vas bunga, tempat tisu, tempat buah, tempat snack, cermin, kursi, meja, tempat sabun cair dan lain sebagainya.
"Bahan bakunya itu dari cangkang kerang, baik itu kerang simping atau srimping. Banyak di daerah pesisir, tetapi kurang begitu dimanfaatkan. Saya pun membuatnya menjadi berbagai macam produk yang bernilai seni dan bernilai ekonomi," kata Prajoko.
Jangan remehkan hasil kerajinan kerang laminasi milik Prajoko.
Produknya bahkan sudah menembus pasar internasional, dengan tujuan utama ekspor ke Amerika Serikat.
Kerajinan kerang seperti yang dibuatnya ternyata menarik minat dari kalangan mancanegara.
"Sudah banyak diekspor ke pasar internasional khususnya Amerika Serikat. Seperti halnya, kami kerap berhubungan dengan trading di Jogja yang ekspor. Produk kami begitu diminati oleh pasar luar negeri,” ujarnya.
Baca: Sektor Perikanan di Kabupaten Magelang Belum Tergarap Maksimal
Produk kerajinan kerang laminasi miliknya pun juga kerap mendapat apresiasi.
Ia kerap mengikuti berbagai pameran di luar negeri.
Pameran yang pernah diikuti antara lain di Korea tahun 2017, Hongkong tahun 2017, Malaysia dan Inacraft.
Melalui pameran itu, Prajoko mendapatkan para calon pelanggan.
“Nanti bulan April 2019, kami ikut pameran di Inacraft. Impian kami bisa ikut pameran kerajinan di Frankfurt Jerman. Di pameran-pameran tersebut, pembeli-pembeli dari luar negeri membeli produk dari kami,” ujarnya.
Usaha kerang laminasi miliknya pun terus berjalan.
Berasal dari kota kecil, Kota Magelang, ternyata UMKM miliknya dapat menembus pasar internasional.
Prajoko pun mendorong UMKM lain di Kota Magelang untuk dapat berinovasi, dan mengembangkan produknya agar diminati oleh masyarakat luas.(*)