Kambing Jawa Randu Diusulkan Jadi Ternak Khas Magelang

Kambing Jawa Randu ini adalah hewan jenis kambing yang merupakan varietas asli dari Magelang yang berasal dari wilayah Borobudur

Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Yoseph Hary W
Tribunjogja/Rendika Ferri K
Wakil Bupati Magelang, Edi Cahyana, memantau Kambing Jawa Randu, yang merupakan kambing khas Magelang, di sela kontes hewan hias di Pasar Hewan Muntilan, Magelang, Selasa (19/3/2019). 

Jumlah sapi potong terdapat 79 ribu ekor, Kambing sebanyak 84ribu ekor, domba 84 ribu ekor, kerbau 6 ribu ekor, belum lagi ditambah jenis ternak lain yang bisa dikembangkan di magelang.

Salah seorang peternak asal Wringin Putih, Borobudur, Danang Pujianto (27) mengatakan, Jawa Randu ini sudah diternakan dalam waktu yang lama di Magelang.

Kambing ini khas karena hanya ada di Borobudur, Magelang saja. Ciri-cirinya pun berbeda, seperti telinga yang berbeda dengan PE, tanduk berdiri, dan berwarna merah dan hitam.

Kelebihan dari kambing ini adalah kualitas daging lebih enak, kenyal, lebih keset. Warna daging lebih merah.

Perawatan pun cukup mudah, oakan rumput biasa, dan perawatan kandang rutin. Harganya bisa berkisar Rp 5 Juta per ekor dan bervariasi.

“Khasnya Jawa Randu Borobudur, ini kupingnya berbeda dengan PE (peranakan etawah), terus tanduknya berdiri. Warnanya merah, hitam. Untuk perawatan, makannya gampang karena rumput mau. Kemudian yang terpenting, kandangnya bersih," kata Danang.

Dalam kontes ini, kata dia, untuk Kambing Jawa Randu Borobudur diikuti 12 ekor saja. Hal ini karena populasinya masih belum begitu banyak.

Adapun untuk kontes ternak kali diini dikuti meliputi sapi potong 48 ekor, yang terdiri dari induk 28 ekor terdiri dara 5 ekor dan pedet 13 ekor.

Kemudian, sapi perah 40 ekor terdiri 22 ekor indukan, 5 ekor dara dan 13 pedet. Terus Kambing PE ada 200 ekor meliputi dari Kabupaten Magelang maupun DIY.

Baca: Suzuki Jadi Tim yang Paling Berkembang di Seri Awal MotoGP 2019 Menurut Valentino Rossi

Bupati Magelang Zaenal Arifin berharap, sapi yang besar dan hebat tadi bisa dijadikan salah satu alat transpotasi di ojek wisata Candi Borobudur.

Dengan hadirnya sebagai alat transpotasi tersebut bisa menjadi daya tarik para turis.

“Ini bisa dikembangkan juga di sektor wisata, kita memiliki Borobudur. Mungkin dengan sapi yang hebat tadi ini bisa dijadikan salah satu alat transpotasi bagi turis yang ada di wilayah Borobudur,” tegasnya.(rfk)

Sumber: Tribun Jogja
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved