Kambing Jawa Randu Diusulkan Jadi Ternak Khas Magelang
Kambing Jawa Randu ini adalah hewan jenis kambing yang merupakan varietas asli dari Magelang yang berasal dari wilayah Borobudur
Penulis: Rendika Ferri K | Editor: Yoseph Hary W
Laporan Reporter Tribun Jogja, Rendika Ferri K
TRIBUNJOGJA.COM, MAGELANG - Pemerintah Kabupaten Magelang mengusulkan Kambing jenis Jawa Randu, untuk dijadikan hewan ternak khas Kabupaten Magelang. Kambing Jawa Randu ini adalah hewan jenis kambing yang merupakan varietas asli dari Magelang yang berasal dari wilayah Borobudur.
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang, Sri Hartini, mengatakan, Kabupaten Magelang telah memiliki hewan ternak yang telah diakui oleh Kementerian Pertanian, yakni Itik Kalung.
Pihaknya pun mengidentifikasi ternak khas lain di Kabupaten Magelang.
Ketemulah spesies Kambing Jawa Randu yang merupakan hewan ternak kambing yang merupakan varietas asli dari Magelang yang berasal dari wilayah Borobudur.
Baca: Jokowi Setujui Proyek Infrastruktur Jakarta Senilai Rp 571 Triliun yang Diajukan Anies Baswedan
Ia pun mencoba mengusulkan Kambing Jawa Randu menjadi hewan ternak khas yang lain dari Kabupaten Magelang
"Ternak yang sudah diakui, ada Itik Magelang yakni itik kalung yang telah diakui Kementerian Pertanian. Ternak Jawarandu khas Borobudur, kambing asal borobudur sedang diajukan.
Sebagaimana, di Jawa Tengah terdapat sapi khas dari Kebumen, ternak khas brebes, Jawa Randu ini menjadi ternak khas Magelang," kata Sri, Selasa (19/3) di sela kontes hewan ternak di Pasar Hewan Muntilan, Magelang.

Dikatakannya, Kambing Jawa Randu Borobudur, merupakan salah satu jenis hewan ternak lokal di Magelang, khususnya seputaran Borobudur.
Jumlahnya masih sangat minim di Kabupaten Magelang, tetapi memiliki berbagai kelebihan.
"Kambing ini memang jumlahnya minim, baru terdapat di wilayah Borobudur dan sebagian lainnya. Jumlah peserta lomba pun tergolong minim ada 12 ekor.
Namun demikian, kambing ini memiliki banyak kelebihan, sehingga perlu untuk dikembangkan," ujarnya.
Pihaknya pun berusaha mengidentifikasi ternak khas magelang lainnya. Ternak khas ini agar dapat menjadi rujukan pengembangan genetik ternak lain di Indonesia.
"Seperti Jawa Randu ini memiliki keunikan dengan kambing pada umumnya sehingga patut dijadikan ternak khas Magelang," tutur Sri.
Populasi hewan ternak di Magelang sendiri tergolong cukup banyak.
Baca: Caleg Cabul Dipecat, Oknum Caleg Lainnya Pimpin Gerombolan Pencuri
Jumlah sapi potong terdapat 79 ribu ekor, Kambing sebanyak 84ribu ekor, domba 84 ribu ekor, kerbau 6 ribu ekor, belum lagi ditambah jenis ternak lain yang bisa dikembangkan di magelang.
Salah seorang peternak asal Wringin Putih, Borobudur, Danang Pujianto (27) mengatakan, Jawa Randu ini sudah diternakan dalam waktu yang lama di Magelang.
Kambing ini khas karena hanya ada di Borobudur, Magelang saja. Ciri-cirinya pun berbeda, seperti telinga yang berbeda dengan PE, tanduk berdiri, dan berwarna merah dan hitam.
Kelebihan dari kambing ini adalah kualitas daging lebih enak, kenyal, lebih keset. Warna daging lebih merah.
Perawatan pun cukup mudah, oakan rumput biasa, dan perawatan kandang rutin. Harganya bisa berkisar Rp 5 Juta per ekor dan bervariasi.
“Khasnya Jawa Randu Borobudur, ini kupingnya berbeda dengan PE (peranakan etawah), terus tanduknya berdiri. Warnanya merah, hitam. Untuk perawatan, makannya gampang karena rumput mau. Kemudian yang terpenting, kandangnya bersih," kata Danang.
Dalam kontes ini, kata dia, untuk Kambing Jawa Randu Borobudur diikuti 12 ekor saja. Hal ini karena populasinya masih belum begitu banyak.
Adapun untuk kontes ternak kali diini dikuti meliputi sapi potong 48 ekor, yang terdiri dari induk 28 ekor terdiri dara 5 ekor dan pedet 13 ekor.
Kemudian, sapi perah 40 ekor terdiri 22 ekor indukan, 5 ekor dara dan 13 pedet. Terus Kambing PE ada 200 ekor meliputi dari Kabupaten Magelang maupun DIY.
Baca: Suzuki Jadi Tim yang Paling Berkembang di Seri Awal MotoGP 2019 Menurut Valentino Rossi
Bupati Magelang Zaenal Arifin berharap, sapi yang besar dan hebat tadi bisa dijadikan salah satu alat transpotasi di ojek wisata Candi Borobudur.
Dengan hadirnya sebagai alat transpotasi tersebut bisa menjadi daya tarik para turis.
“Ini bisa dikembangkan juga di sektor wisata, kita memiliki Borobudur. Mungkin dengan sapi yang hebat tadi ini bisa dijadikan salah satu alat transpotasi bagi turis yang ada di wilayah Borobudur,” tegasnya.(rfk)