Berita PSS Sleman
Tanggapi Aksi Tuntutan BCS, Ini Jawaban CEO PT PSS
Manajemen PT Putra Sembada melalui CEO, Soekeno, angkat bicara perihal ancaman boikot dari ordo suporter Brigata Curva Sud
Penulis: R.Hanif Suryo Nugroho | Editor: Hari Susmayanti
"Untuk mencapai apa yang diharapkan, kami akan membuat dan menata Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diharapkan nantinya akan menghilangkan miskomunikasi, serta dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik," kata Soekeno.
"Apa yang suporter inginkan sejalan dengan kami untuk membuat tim kesayangan kita menjadi lebih baik. Semua butuh waktu, ada yang bisa dilakukan dengan segera dan ada yang perlu disiapkan secara matang,"
"Kami berterima kasih, sekali lagi, terhadap masukan dan kritikan yang telah disampaikan. Kami selalu terbuka untuk berdialog demi kepentingan tim," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, wadah suporter PSS Sleman dari ordo BCS mengancam memboikot laga PSS hingga batas waktu yang tidak ditentukan bila 8 poin tuntutan yang mereka ajukan tak dapat dipenuhi jajaran direksi PT PSS, per tanggal 2 Maret 2019.
Baca: Live Streaming dan Prediksi Persija Jakarta vs Borneo FC, Macan Kemayoran Hadapi Situasi Sulit
Beberapa unggahan dari BCS menyebut, PT PSS tidak memiliki visi misi yang jelas dalam mengelola sebuah klub. Menurut mereka, PT PSS dinilai lalai dalam mencari hunian tetap bagi pemain dan ofisial.
Permasalahan berikutnya adalah kesulitan dalam mencari lapangan yang repesentatif untuk pemain PSS latihan yang dinilai BCS tidak wajar.
Terakhir, masalah calo tiket pertandingan yang masih berkeliaran ketika PSS Sleman berlaga di kandang sehingga merugikan suporter.
Masalah-masalah inilah yang mendapat sorotan tajam dari BCS selaku suporter fanatik PSS Sleman.
Program pembinaan usia muda juga mendapat kritik pedas dari BCS kepada PT PSS yang dinilai tidak memiliki struktur jelas. (*)