Kulon Progo
Bupati Kulon Progo Ingin Geblek Renteng Hiasi Dinding Underpass dan Lingkungan NYIA
Hasto menilai sudah seharusnya kawasan airport city beserta underpass bisa mengusung unsur kearifan budaya lokal dengan ciri khas daerah setempat.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Gaya Lufityanti
Untuk pembuatan oprit underpass ini, pembebasan lahan milik warga seluas sekitar 7.800 meter persegi telah dilakukan oleh Pemerintah DIY beberapa waktu lalu dan kini sudah masuk proses pembayaran kompensasi.
Baca: UMKM Diseleksi untuk Tampil di Bandara NYIA Kulon Progo
"Kemarin sempat ada yang tidak setuju (nilai kompensasinya) namun saya suruh untuk dirayu sehingga sekarang sudah setuju dan sudah dibayarkan," kata Hasto.
Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (PTR) Kulon Progo, Heriyanto mengatakan bahwa pada rencana awalnya underpass itu juga akan dilengkapi jalan penghubung dengan jalur akses utama ke area bandara di sisi utara.
Namun, belakangan, rencana itu dibatalkan karena harus dilakukan pembebasan lahan untuk membangun jalan penghubung tersebut.
"Kalau itu kan butuh lahan lagi, akhirnya dibatalkan. Akses ke bandara tetap dari utara (lewat jalan nasional)," kata Heriyanto.
Project Manager Pembangunan NYIA PT Angkasa Pura I, Taochid Purnama Hadi mengatakan bandara baru ini terbilang berbeda dari bandara lain karena memiliki flyover (jalan layang) dan underpass sekaligus.
Di beberapa bandara besar lain seperti Terminal 3 Soekarno Hatta, Ngurah Rai Bali maupun Sepinggan Balikpapan hanya memiliki flyover untuk akses menuju terminal penumpang.
Baca: Sambut NYIA, BLK Bantul Lakukan Pelatihan Ticketing dan Cargo
Di NYIA ada beberapa zona dari pembangunan underpass yang bersinggungan langsung dengan operasional proyek pembagnunan NYIA yakni zona 3, zona 6, dan zona 9.
Paling krusial adalah zona 9 karena terletak di area yang akan digunakan untuk aksesibilitas pengguna jasa penerbangan menuju terminal penumpang pada saat operasi minimum bandara itu di April 2019 nanti.
Pihaknya telah meminta pelaksana pengerjaan underpass untuk memprioritaskan pengerjaannya.
"Itu targetnya di pertengahan Maret sudah selesai sehingga kita bisa mulai mengerjakan di atasnya," kata Taochid.
General Manajer Bandara Adisucipto Yogyakarta Agus Pandu Purnama yang juga juru bicara proyek pembangunan NYIA mengatakan bahwa spot khusus dengan unsur kearifan lokal akan dihadirkan di NYIA.
Selain itu, 30 karya seni lokal berupa seni patung, relief dari para seniman lokal beserta miniatur Yogyakarta juga turut dihadirkan untuk menggambarkan ambience nuansa Yogyakarta.(*)