Pendidikan
Peringati HUT ke-51, SMPN 1 Seyegan Budayakan Kembali Adat Jawa di Sekolah
Peringati HUT SMPN 1 Seyegan ke-51, sebanyak 33 pelajar laki-laki dan perempuan mengenakan busana Jawa dengan atribut lengkap.
Penulis: Alexander Aprita | Editor: Gaya Lufityanti
Laporan Reporter Tribun Jogja, Alexander Ermando
TRIBUNJOGJA.COM, SLEMAN - Senyum malu-malu merekah di wajah sejumlah pelajar SMPN 1 Seyegan pada Kamis (28/02/2019).
Hari ini, mereka tampil khusus sebagai model untuk sekolah.
Sebanyak 33 pelajar laki-laki dan perempuan mengenakan busana Jawa dengan atribut lengkap.
Laki-laki mengenakan atasan lurik dan jarik sebagai bawahan.
Baca: On Trend: 6 Gaya Mix and Match Koleksi Terbaru Gaudi Clothing
Tak lupa blangkon di kepala serta keris diselipkan di punggung.
Sementara yang perempuan mengenakan kebaya berwarna-warni cerah dengan motif bunga.
Mereka juga mengenakan jarik bermotif ragam batik, serta sepatu.
Kepala SMPN 1 Seyegan Rini Trimurti menerangkan, mereka adalah peserta dari "Dimas-Diajeng" yang diadakan sekolah.
"Kegiatan tersebut berkaitan dengan HUT SMPN 1 Seyegan ke-51," jelas Rini saat ditemui Tribunjogja.com.
Setiap tahunnya, Rini menceritakan, adat dan kebudayaan Jawa selalu menjadi tema besar dalam perayaan hari jadi sekolah tersebut.
Baca: Pusat Studi Aksara dan Bahasa Jawa Didorong Bisa Terbentuk di DIY
Para pelajar pun diminta untuk mengikuti berbagai kegiatan yang berkaitan dengan tema tersebut, termasuk satu di antaranya tampil bak model dengan busana Jawa.
"Ini salah satu upaya kami untuk menjaga tradisi dan kebudayaan lokal," kata Rini.
Seperti ajang Dimas-Diajeng yang sesungguhnya, para pelajar ini dinilai oleh tiga guru yang bertindak sebagai juri.
Mereka dinilai dari cara berpakaian, kelengkapan atribut, keserasian motif dan warna, hingga keluwesan mereka saat bergerak.
