Sains
Darah Pria Asal Jerman Ini Digambarkan Seputih Susu. Apa Sebabnya?
Laporan itu membahas tentang seorang pria berusia 39 tahun yang darahnya mengental sampai mirip susu sapi.
Persis seperti teori, hasil tes menunjukkan kadar enzim pada pankreas pria itu meningkat, sekaligus menjadi petunjuk adanya peradangan di pankreas.
Selain itu, tes juga menunjukkan pasien menderita ketoasidosis diabetik, yakni komplikasi diabetes yang membuat tubuh memecah lemak dengan sangat cepat dan berisiko tinggi mengancam jiwa.
Menurut NIH, ketoasidosis diabetik mengarah pada penumpukan asam dalam darah yang disebut keton.
Ketoasidosis terjadi karena tubuh tidak menghasilkan cukup insulin atau hormon yang membantu gula darah masuk ke dalam sel dan berguna sebagai bahan bakar.
Seperti diketahui, tanpa glukosa tubuh mengubah lemak menjadi bahan bakar.
Untuk memperbaikinya, pria itu diberi cairan infus yang berisi insulin.
Proses penanganan, kolaborasi metode kuno dan modern
Saat seorang pasien memiliki kadar trigliserida yang sangat tingi, dokter akan menggunakan mesin khusus untuk menyaring lemak dalam darah atau disebut plasmapheresis.
Namun saat plasmapheresis dilakukan, mesin justru tersumbat karena kadar lemaknya sangat tinggi.
Percobaan dilakukan sampai dua kali, dan hasilnya sama saja.
Akhirnya dokter menggunakan cara tradisional dan kuno, bloodletting.
Bloodletting adalah metode kuno yang pertama kali disebut dalam bahasa Yunani kuno dan Sansekerta sejak ribuan tahun lalu.
Baca: Manfaat Daun Kelor Menurut Penelitian, Turunkan Kadar Gula Darah, Peradangan hingga Kolesterol
Metode ini pada dasarnya membuang darah kotor dalam tubuh manusia dengan benda tajam seperti silet.
Tim medis yang menangani pria itu mengambil satu liter darah, kemudian menggantinya dengan sel darah merah dan plasma (bagian cair dari darah) dari donor darah.
Saat cara ini sukses menurunkan kadar trigliserida, dokter mengambil satu liter darah lagi dan menggantinya dengan cairan.