Yogyakarta
Tak Ada Angin Tak Sedang Hujan, Wisatawan Tewas Tertimpa Pohon Setinggi 20 Meter di Kaliurang
Seorang wisatawan tewas setelah tertimpa pohon di Kawasan Wisata Muncar Kaliurang. Saat itu cuaca sedang cerah
Sementara itu, di Karang Anom Rt 15 Karangmojo Purwomartani, Kalasan, pohon tumbang di area pekarangan rumah warga.
Kemudian di Dusun Gian Bimomartani Ngemplak Pohon Sukun menimpa garasi rumah warga. Ada pula pohon tumban menimpa rumah warga di Sorolaten RT 01 RW 14 Sidokarto Godean.
Atas kejadian tersebut, pihaknya bekerja sama dengan relawan dan warga langsung melakukan evakuasi dengan melakukan pemotongan pohon. Beruntung tak ada korban jiwa dalam peristiwa cuaca ekstrem tersebut.
Prediksi Cuaca di Yogyakarta

Peningkatan curah hujan diprediksi akan terjadi di Indonesia, khususnya untuk wilayah DI Yogyakarta pada tiga hari ke depan. Hal tersebut terjadi karena adanya beberapa faktor yang mempengaruhi.
Plh. Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Yogyakarta, Etik Setyaningrum menjelaskan jika peningkatan curah hujan tersebut dipengaruhi adanya beberapa faktor, seperti sirkulasi siklonik di sekitar wilayah Sumatera dan sirkulasi tertutup di Kalimantan Barat dan Selat Makasar.
Hal tersebut membentuk belokan dan pertemuan angin yang menyebabkan massa udara akan cenderung terkonsentrasi di wilayah tersebut.
Selain itu, faktor kondisi udara yang relatif lebih lembab juga mendukung pertumbuhan awan-awan hujan.
"Peningkatan curah hujan diprediksi akan terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia khususnya DIY. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti adanya sirkulasi siklonik maupun kondisi udara yang relatif lebih lembab. Hal tersebut mendukung pertumbuhan awan-awan hujan. Diprakirakan keadaan ini akan berlangsung hingga 3 hari kedepan," ungkapnya pada Minggu (24/2/2019).
Untuk selanjutnya, Etik menjelaskan jika aktivitas sirkulasi ini akan menurun dan digantikan dengan area pertemuan/ belokan angin yang memanjang dari wilayah Sumatera hingga Jawa yang terbentuk karena sirkulasi siklonik di wilayah Australia bagian Utara.
Area pertemuan/ belokan angin ini juga akan mendukung pertumbuhan awan, sehingga sampai dengan akhir Februari potensi hujan lebat serta hujan disertai kilat/petir dan angin kencang masih akan terjadi.
"Area pertemuan/ belokan angin ini juga akan mendukung pertumbuhan awan. Sehingga berpotensi hujan lebat serta hujan disertai kilat/petir dan angin kencang hingga akhir Februari," jelasnya.
Lebih lanjut selain hujan lebat yang disertai petir, Etik juga menerangkan jika potensi gelombang air laut setinggi 2.5-4.0 meter juga diprediksi akan terjadi.
Oleh karenanya, pihaknya menghimbau agar masyarakat tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak lanjutan yang dapat ditimbulkan.
"Masyarakat dihimbau agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak lanjutan yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin," terangnya. ( Tribunjogja.com | Nto| May)