Kulon progo

Lele Masih Diminati Pasar Konsumsi

Tiga jenis ikan hingga kini masih mendominasi produksi perikanan budidaya di Kulon Progo.

Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
internet
ilustrasi 

TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - Tiga jenis ikan hingga kini masih mendominasi produksi perikanan budidaya di Kulon Progo.

Lele termasuk di antaranya lantaran permintaan untuk konsumsi masyarakat masih tinggi.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kulon Progo, Sudarna mengatakan, ketiga jenis ikan itu yakni lele, gurami dan nila.

Bersama dengan udang, ketiga ikan itu mendominasi kondisi perikanan budidaya selama 2018.

Menurutnya, saat ini fokus perikanan budidaya di Kulon Progo memang mengarah pada upaya intensifikasi untuk meningkatkan produksi.

Baca: Strategi Lele Cendol untuk Tekan Inflasi di Kota Yogyakarta

"Kami tidak fokus pada penambahan luasan lahan budidaya melainkan angka produksinya. Di 2019 kami targetkan produksi sebanyak 13.250 ton,"kata Sudarna, Sabtu (16/2/2019).

Pihaknya berharap para pembudidaya bisa mengoptimalkan lahan lebih produktif.

Di antaranya dengan meningkatkan kepadatan tebar per satuan volume air.

DKP Kulon Progo juga mengajarkan cara pengelolaan usaha meningkatkan produktivitas.

"Kami juga mengarahkan mereka untuk mengintegrasikan usaha melalui kawasan sentra budi daya perikanan (KBSP) ketimbang berdiri sendiri-sendiri,"imbuhnya.

Baca: Majelis Pemberdayaan Masyarakat PD Muhammadiyah Kota Yogya Kembangkan Budidaya Lele Pakai Drum

Ketua Gapokdakan Triharjo Manunggal, Kecamatan Wates, Slamet Riyadi mengatakan pihaknya sudah mengelola KSBP Triharjo dengan lahan seluas satu hektare.

Setiap bulannya, produksi lele mencapai 1,7 ton hingga 2 ton dengan harga per kilogram untuk konsumsi Rp18 ribu.

Tingkat permintaan untuk konsumsi sangat tinggi namun cuaca seperti saat musim hujan ini sangat berpengaruh menurunkan angka produksi.

Produksi lele paling bagus di sekitar Juni hingga September sedangkan pada Desember-Januari biasanya cenderung menurun.

Pola cuaca yang terjadi biasanya menyebabkan tingkat kematian ikan hingga 25 persen.

"Kami tidak bisa melawan cuaca. Hanya itu permasalahannya,"kata dia.(TRIBUNJOGJA.COM)

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved