Kulon Progo
AP 1 Optimistis Pembangunan NYIA Tepat Waktu
Adapun fasilitas udara untuk operasi terbatas di April 2019 nanti dipastikan sudah rampung 100 persen.
Penulis: Singgih Wahyu Nugraha | Editor: Ari Nugroho
TRIBUNJOGJA.COM, KULON PROGO - PT Angkasa Pura I mengklaim progres pembangunan terminal international New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Temon sudah lebih dari separuhnya.
Adapun fasilitas udara untuk operasi terbatas di April 2019 nanti dipastikan sudah rampung 100 persen.
Direktur Utama PT AP I, Faik Fahmi menyebut, hingga minggu ke-30 pelaksanaan pekerjaan atau 6 Februari 2019 progres pembangunan sudah mencapai 53 persen untuk tahap operasional terminal internasional.
Pihaknya optimistis terminal seluas 12.000 meter persegi itu bakal tuntas terbangun 100 persen pada saat pengoperasian minimum pada April 2019.
Demikian juga gedung penunjang di fasilitas sisi darat (landside) seperti gedung PKP-PK, kargo dan EMPU, nasjid, Main Power House (MPH), dan gedung administrasi.
Serta, fasilitas sisi udara (airside) yang meliputi landas pacu, rapid taxiway 1, holding bay 1, paralel taxiway, exit taxiway, dan apron ditargetkan rampung 100 persen pada saat itu.
Baca: SPAM Kamijoro Berperan Besar dalam Suplai Air Minum NYIA
"Kami optimistis bisa menyelesaikan proyek inis esuai jadwal yang telah ditetapkan. Pada minggu kedua Maret nanti, ditargetkan verifikasi Direktorat Jenderal Perhubungan Udara, Kementerian Perhubungan, bisa dilakukan,"kata Faik dalam keterangannya, Senin (11/2/2019).
Saat pengoperasian terminal internasional, progres pembangunan NYIA secara keseluruhan disebutnya akan mencapai 50 persen.
Terminal terbangun seluas 12 ribu meter persegi, runway sepanjang 3.250 x 45 meter, 4 unit garbarata, serta area parkir yang mampu menampung hingga 500 kendaraan.
Pembangunan NYIA fase 1 secara keseluruhan akan rampung 100 persen pada Desember 2019 nanti.
Di mana nantinya NYIA akan punya terminal seluas 210 ribu meter persegi berkapasitas 14 juta penumpang per tahun atau 9 kali lipat dari kapasitas Bandara Adisutjipto.
Faik menyebut, NYIA merupakan satu di antara Proyek Strategis Nasional (PSN) yang diamatkan oleh Pemerintah RI kepada Angkasa Pura I.
NYIA mendesak untuk dibangun mengingat Bandara Adisutjipto yang ada saat ini sudah dalam kondisi lack of capacity.
Hadirnya NYIA merupakan wujud komitmen Angkasa Pura I dalam mendukung pengembangan konektivitas udara dan pendorong pengembangan wilayah.
Baca: Fasilitasi Pekerja Proyek NYIA, KPU Kulon Progo Buka Posko Khusus di Lokasi Proyek
NYIA akan menjadi bandara terbesar ketiga di Indonesia setelah Bandara Soekarno-Hatta di Banten dan Bandara I Gusti Ngurah Rai di Bali.